Hitstat

19 February 2007

Kejadian Volume 12 - Minggu 1 Selasa

Yakub yang Melahirkan dan Israel yang Berbicara
Kejadian 49:2
“Berhimpunlah kamu dan dengarlah, ya anak-anak Yakub, dengarlah kepada Israel, ayahmu.”

Kejadian 49:2 berbunyi, “Berhimpunlah kamu dan dengarlah, ya anak-anak Yakub, dengarlah kepada Israel, ayahmu.” Ayat ini tertulis dalam bentuk puisi Ibrani yang lazimnya ditulis ber­pasangan. Bagian pertama dari ayat ini adalah, “Berhimpunlah kamu dan dengarlah, ya anak-anak Yakub”, dan bagian keduanya ialah, “dengarlah kepada Israel, ayahmu”. Ayah yang melahirkan ialah Yakub, ayah yang berbicara ialah Israel. Keduabelas anak dilahirkan oleh Yakub, ayah jasmaniah, seorang perampas dan pembohong. Namun ayah yang memberkati dan bernubuat ini bukan lagi Yakub melainkan Israel. Pada kedudukan seorang yang alamiah, Yakub takkan dapat menuturkan perkataan nubuat. Tetapi karena ia telah diubah dan menjadi matang dalam hayat, maka ia dapat mengutarakan perkataan semacam itu. Menurut pengalaman kita, kita semua akan merasa nikmat ketika mendengarkan kesaksian mereka yang dulunya adalah Yakub namun sekarang telah diubah menjadi Israel. Hari ini kita memerlukan lebih banyak Israel, yakni mereka yang dipenuhi dan disusun oleh Allah, yang berbicara tidak saja bagi Allah, tetapi juga berbicara bersama Allah.
Dalam Kejadian 49, Yakub adalah seorang yang memiliki pengetahuan rohani. Ia mengenal Allah dan tahu persis keadaan anak-anaknya. Tambahan pula ia mempunyai kekayaan rohani yang dibutuhkan untuk menubuatkan dan memberkati. Itulah sebabnya, dalam perkataannya tidak terdapat kesalahan, kebodohan, kegelapan, kekosongan atau kesombongan. Kiranya kita mendambakan hari depan rohani yang demikian, menjadi matang dan memberkati banyak orang dengan kelimpahan Kristus.

12 Suku Israel Melambangkan Gereja
Kej. 46:27; 1 Tim. 3:15; Rm. 2:29; 1 Ptr. 2:9; Tes. 4:3-5; Kej. 1:26; Rm. 6:6

Menurut catatan kitab Kejadian, umat manusia bermula dari Adam dan berkelanjutan dengan Habel, Enos, Henokh, Nuh, Abraham, Ishak dan Yakub. Akhirnya, Yakub tak lagi seorang diri, karena ia telah menjadi ayah dari keluarga yang dipilih Allah. Rumah ini, rumah Yakub (Kej. 46:27), terutama terdiri dari keduabelas anak Yakub, kemudian, keduabelas anak ini menjadi dua belas suku bangsa Israel. Ini menunjukkan bahwa maksud tujuan Allah ialah mengingini sebuah rumah, bukan masing-masing individu. Rumah Israel melambangkan gereja, yaitu rumah Allah hari ini. Dalam Perjanjian Lama terdapat sebuah rumah, yakni rumah Israel dan dalam Perjanjian Baru terdapat sebuah rumah pula, yakni gereja Allah yang hidup (1 Tim. 3:15).
Apapun yang dikatakan Alkitab tentang rumah Israel adalah sebuah lambang, gambar dan bayang-bayang dari gereja dalam Perjanjian Baru. Karena itu, kita memerlukan gambaran rumah Israel dalam Perjanjian Lama. Alkitab seringkali menggunakan lambang-lambang dan lukisan-lukisan untuk menggambarkan hal-hal rohani, karena hal-hal rohani itu misterius. Dengan menyelidiki gambar dalam Perjanjian Lama, kita dapat memahami banyak aspek tentang gereja yang diwahyukan dalam Perjanjian Baru. Jadi, apa yang diungkapkan tentang umat Israel bukanlah sebatas untuk mereka, tetapi terlebih untuk kita. Secara jasmani, kita bukan keturunan dari keduabelas suku Israel. Namun secara rohani, kita adalah keduabelas suku itu (Rm. 2:29; 1 Ptr. 2:9).
Di dalam prinsip Perjanjian Lama, realitas dari segala perkara rohani terletak pada huruf-huruf, pada peraturan-peraturan yang tertulis dan umat Allah harus melakukannya secara hurufiah. Tetapi di dalam Perjanjian Baru, realitas segala perkara rohani adalah di dalam roh. Segala apa adanya kita, apa pun yang kita lakukan, dan apa pun yang kita miliki haruslah di dalam roh. Ini akan menjaga kita dari kesia-siaan agama. Realitas segala perkara rohani tergantung pada Roh Allah, dan Roh Allah ada di dalam roh kita. Karena itu, realitas segala perkara rohani tergantung pada roh kita, bukan yang lain. Segala apa adanya Allah terhadap kita ada di dalam roh kita. Oleh karena itu, kita dapat menyimpulkan bahwa secara rohani, kitalah umat pilihan Allah, kita tercakup dalam keduabelas suku Israel. Apa yang dinubuatkan Allah melalui Yakub kepada keduabelas anaknya adalah bagi kita – umat Perjanjian Baru Allah hari ini. Hanya apabila kita telah mengenal prinsip ini dengan baik, barulah kita dapat memiliki pemahaman yang tepat terhadap perkataan nubuat melalui pemberkatan yang diucapkan Yakub kepada keduabelas anaknya.

Penerapan:
Adalah mulia bilamana seseorang dimasa tuanya dapat memberkati orang-orang di sekelilingnya dengan berkat rohani yang tinggi seperti yang telah Yakub lakukan. Namun hal itu tidak akan datang dengan tiba-tiba, memerlukan waktu bertahun-tahun agar Allah mengubah hidup seseorang. Hari ini jika Allah memiliki kesempatan mengubah hidup kita, marilah kita bekerja sama membiarkan tangan Allah bekerja mengubah kita.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, aku meletakan hidupku hari ini ke dalam tangan pengubahan-Mu. Setiap kesempatan yang Kau berikan hari ini kepadaku, biarlah itu menjadikan aku semakin serupa dengan-Mu. Amin.

No comments: