Hitstat

05 February 2007

Kejadian Volume 11 - Minggu 3 Selasa

Bencana Kelaparan Semakin Hebat
Kejadian 43:1-2
“Tetapi hebat sekali kelaparan di negeri itu. Dan setelah gandum yang dibawa mereka dari Mesir habis dimakan, berkatalah ayah mereka: ‘Pergilah pula membeli sedikit bahan makanan untuk kita.’”

Kejadian 43:1-2 berbunyi, “Tetapi hebat sekali kelaparan di negeri itu. Dan setelah gandum yang dibawa mereka dari Mesir habis dimakan, berkatalah ayah mereka, ‘Pergilah pula membeli sedikit bahan makanan untuk kita.’” Pada saat itu Yehuda terus mengingatkan Yakub bahwa untuk membeli lagi bahan makanan ke Mesir, mereka diharuskan membawa Benyamin. Karena hebatnya bala kelaparan yang terjadi, Yakub terpaksa mengirim putra bungsunya pergi bersama saudara-saudaranya untuk membeli gandum ke Mesir (Kej. 42:4, 36; 43:1-15). Sungguh berat penderitaan ini bagi Yakub! Allah memang mau mengosongkan Yakub, karena itu Allah sengaja mengambil segala sesuatu yang ada padanya.
Setelah Benyamin dengan kakak-kakaknya pergi ke Mesir, maka Yakub tinggal seorang diri tanpa seorang putranya. Yusuf telah diambil, kemudian Simeon ditahan di Mesir, dan sekarang anak-anaknya yang lain turun bersama ke Mesir. Barangkali pada malam itu Yakub berkata kepada dirinya sendiri, “Apakah masih ada yang sisa untukku? Kedua belas orang putraku telah pergi semua, dan entah apa yang akan terjadi atas diri mereka. Pada perjalanan yang pertama seorang putraku telah ditahan. Aku tidak bisa menduga berapa banyak yang bakal ditahan pada perjalanan yang kedua ini.” Kalau ini merupakan penderitaan yang besar bagi Yakub, namun yang utama di sini bukanlah penderitaannya, melainkan adanya fakta bahwa ia telah dihampakan oleh Allah. Allah mengambil segala sesuatu dari Yakub, segala sesuatu yang menduduki hatinya, sehingga ia kini benar-benar telah menjadi kosong dan siap diisi oleh diri Allah.

Yusuf Menguji Saudara-saudaranya
Kej. 42:24-25, 21; 43:16; 44:13

Cara Yusuf dalam membereskan saudara-saudaranya juga berada di bawah kedaulatan Allah. Yusuf menahan Simeon, kemudian pundi-pundi uang saudara-saudaranya dikembalikan kepada mereka masing-masing (Kej. 42:24-25). Apakah tujuan Yusuf menahan Simeon? Simeon merupakan pemimpin komplotan yang mencelakai Yusuf. Yusuf sangat mengenal mereka. Yusuf sengaja mempersulit mereka dengan maksud untuk menggugah hati nurani mereka. Mereka berkata seorang kepada yang lain, “Betul-betullah kita menanggung akibat dosa kita terhadap adik kita itu: bukankah kita melihat bagaimana sesak hatinya, ketika ia memohon belas kasihan kepada kita, tetapi kita tidak mendengarkan permohonannya. Itulah sebabnya kesesakan ini menimpa kita” (Kej. 42:21). Kemudian Yusuf, “mengambil Simeon dari antara mereka, lalu disuruh belenggu di depan mata mereka” (Kej. 42:24). Inilah yang membuat Simeon teringat kembali apa yang pernah diperbuatnya terhadap Yusuf. Apa yang diperbuat Yusuf terhadap Simeon sungguh-sungguh sesuai dengan cara Allah dalam menanggulangi umat-Nya.
Pada kali kedua saudara-saudaranya datang ke Mesir, Yusuf tetap tidak ingin segera memperkenalkan siapa dirinya. Yusuf menyelenggarakan suatu pesta guna menghidangi saudara-saudaranya (Kej. 43:16). Usai pesta, Yusuf menyuruh agar karung saudara-saudaranya diisi dengan makanan dan uang mereka diletakkan pada mulut karung mereka masing-masing serta piala peraknya disuruh diletakkan pada karung saudara bungsunya. Tetapi baru berselang sejurus, kepala rumah tangga Yusuf menyusul mereka serta menuduh mereka telah mencuri piala tuannya. Ketika piala itu ditemukan dalam karung Benyamin, saudara-saudaranya “mengoyakkan jubah mereka” seraya kembali ke kota (Kej. 44:13). Ini betul-betul suatu peristiwa yang mengerikan mereka. Tetapi Yusuf tidak menghukum mereka, malahan ia menjamah hati kecil mereka. Setelah itu Yusuf lalu memperkenalkan dirinya kepada saudara-saudaranya.
Pengaturan Allah tidak membiarkan kabar baik tentang diri Yusuf ini cepat-cepat disampaikan kepada Yakub. Semakin lama putra-putra Yakub tinggal di Mesir, semakin menderita Yakub dibuatnya. Keadaan ini sengaja diatur oleh tangan Allah, agar Yakub bisa dikosongkan dari segala sesuatu yang dimilikinya. Ketika kabar baik itu terdengar oleh Yakub, ia benar-benar telah dikosongkan. Kenyamanan seringkali menghalang-halangi pertumbuhan hayat kita. Karena berbagai kenyamanan, maka tidak banyak tempat di dalam kita untuk menerima hayat ilahi. Setiap hari kita perlu dikosongkan dari hal-hal di luar Allah yang menduduki hati kita, sehingga Allah bisa lebih banyak menggarapkan diri-Nya ke dalam kita.

Penerapan:
Kita semua perlu dikosongkan dari segala sesuatu selain daripada Kristus yang menduduki kita. Kita tidak seharusnya diduduki oleh kebudayaan, agama, etika, moralitas, filsafat, atau perbaikan karakter. Kita seharusnya peduli akan Kristus dan bagi pertumbuhan Kristus di dalam kita. Semua tanah di dalam kita seharusnya tersedia bagi Dia untuk bertumbuh di
dalam kita.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, aku mau memberi setiap jengkal hatiku bagi pertumbuhan dan perluasan hayat-Mu. Singkirkanlah semua batu-batu dan semak duri, dosa dan segala kekuatiran hidup yang menghalangi pertumbuhan rohaniku.

No comments: