Hitstat

14 July 2010

Kisah Para Rasul Volume 9 - Minggu 2 Kamis

Memperoleh Pengampunan Dosa dan Warisan Ilahi
Kisah Para Rasul 26:18
Untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan.

Ayat Bacaan: Kis. 26:18 ;Luk. 4:18-21 ;Rm. 6:19, 8:23 ;Mzm. 16:5 ; Kol. 1:12, 2:9 ; Ef. 1:13-14

Dalam Kisah Para Rasul 26:18, kita melihat isi dari amanat yang diterima Paulus yaitu membuka mata orang dan membawa mereka berpaling dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah. Ini adalah pelaksanakan penggenapan tahun Yobel Allah, tahun rahmat Tuhan, yang diproklamirkan oleh Tuhan Yesus dalam Lukas 4:18-21 menurut ekonomi Perjanjian Baru Allah.
Hasil dari terbukanya mata kita dan perpalingan kita kepada Allah ada dua yaitu menerima pengampunan dosa dan menerima warisan ilahi. Saat manusia jatuh dalam dosa, manusia telah meninggalkan Allah. Dalam Roma 7:14 Paulus berkata, “Aku terjual . . . di bawah kuasa dosa.” Kita adalah orang dosa yang jatuh, kita telah kehilangan Allah dan telah menjual diri kepada dosa, menjadi budak dosa (Rm. 6:19). Karena itu, mata kita perlu terbuka dan berpaling dari kuasa Iblis kepada Allah untuk menerima pengampunan dosa yang lengkap dan sempurna. Pengampunan dosa adalah dasar semua berkat dari Yobel Perjanjian Baru. Mazmur 16:5 mengatakan, “Ya TUHAN, Engkaulah bagian warisanku dan pialaku.” Warisan sejati manusia bukan tanah atau rumah, bukan istri atau anak, juga bukan satu rumah surgawi. Warisan manusia adalah Allah Tritunggal sendiri dengan segala yang Dia miliki, segala yang telah Dia kerjakan, dan segala yang akan Dia kerjakan bagi umat tebusan-Nya. Allah Tritunggal ini diwujudkan di dalam Kristus yang almuhit, adalah bagian yang dibagikan kepada orang-orang kudus sebagai warisan mereka (Kol. 1:12, 2:9). Roh Kudus di dalam kita adalah pencicipan, jaminan, dan garansi warisan ilahi ini (Rm. 8:23; Ef. 1:13-14).
Di dalam pemberitaan Injil Petrus yang pertama, dia mengutip dari nabi Yoel dan mengumumkan bahwa kita dapat menikmati Kristus sebagai Yobel melalui mempraktekkan menyeru nama Tuhan dengan penuh sukacita (Kis. 2:16-18, 21; Yl. 2:28-29, 32a). Praktek menyeru nama Tuhan ini adalah satu praktek luar biasa yang menyenangkan di dalam Perjanjian Baru yang telah Allah berikan kepada kita sehingga kita bisa dibebaskan dari perbudakan dosa, menikmati warisan Allah dan masuk ke dalam kenikmatan Yobel kasih karunia.

Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya. (Rm. 10:12)

No comments: