Hitstat

24 July 2010

Kisah Para Rasul Volume 9 - Minggu 4 Minggu

Menjadi Daya Tarik Ajaib
Kisah Para Rasul 28:5-6
Tetapi Paulus mengibaskan ular itu ke dalam api, dan ia sama sekali tidak menderita sesuatu.
Markus 16:17-18
Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya:...mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka...

Ayat Bacaan: Kis. 28:5-6; Flp. 1:20-21a; 1 Kor. 2:3

Banyak orang ingin mempertontonkan firman Allah yang tercantum dalam Markus 16 tersebut, namun Allah tidak menanggapi mereka, Allah membiarkan mereka gagal. Mereka benar-benar percaya, tetapi Allah tidak menyatakannya dan membuktikannya bagi mereka. Karena Allah adalah Allah, Dia hanya mau melakukan apa yang dikehendaki-Nya, Dia tidak mau melakukan menurut kemauan manusia.
Ketika Paulus di pulau Malta, ia pernah digigit ular berbisa. Tetapi Paulus mengibaskan ular itu ke dalam api (Kis. 28:3-5). Meskipun tanda ajaib telah terjadi pada hari itu di atas diri Paulus, tetapi dia tidak berkata kepada orang-orang Malta, “Mari lihat, aku akan menyatakan suatu tanda ajaib yang besar.” Tidak. Ia hanya dengan diam-diam mengibaskan ular berbisa itu ke dalam api. Sedikit pun ia tidak membesarkan perbuatannya itu. Orang yang mengenal Allah pasti tidak mau membesarkan tanda ajaib, sebab itu sangat wajar.
Banyak tanda ajaib yang terjadi di atas diri Paulus, namun Paulus me-ngatakan, bahwa ia “lemah, sangat takut dan gentar” (1 Kor. 2:3). Allah mau bekerja melalui manusia, namun Ia tidak menghendaki manusia merasa bahwa dirinya bisa berbuat sesuatu. Orang yang tidak mengenal Allah baru mengatakan bahwa ia dapat melakukan perkara ini dan dapat melakukan itu. Orang yang benar-benar mengenal Allah hanya akan mengatakan, “Aku tidak tahu aku bisa berbuat apa.” Orang yang benar-benar dapat dipakai Allah tidak merasa dirinya bisa melakukan ini atau melakukan itu, ia hanya dengan wajar melakukannya. Oh, syukur kepada Allah! Kuasa-Nya begitu besar sehingga perkara apa saja dapat dilakukan-Nya sendiri. Semakin lama kita menjadi orang Kristen, kita akan makin menjadi sederhana. Siapa yang menjadi rumit atau ruwet, ia pasti berpenyakit rohani. Semakin kita mengenal Allah, kita akan semakin sederhana, sampai beriman pun tidak lagi harus ngotot seperti dulu. Kita hidup di hadapan Allah, sehari lewat sehari, kita akan menjadi makin sederhana, akhirnya kita akan berkata dari dalam hati, “Allah adalah segala-galanya, bukan aku.” Jika Anda benar-benar mengenal Allah, pasti perbuatan dan pekerjaan-Nya akan ternyata dengan sendirinya di atas diri Anda.

Terpujilah TUHAN, Allah Israel, yang melakukan perbuatan yang ajaib seorang diri! (Mzm. 72:18)

No comments: