Hitstat

28 July 2010

Kisah Para Rasul Volume 9 - Minggu 4 Kamis

Bersaksi tentang Kerajaan Allah dan tentang Yesus
Kisah Para Rasul 28:23b
Ia menerangkan dan bersaksi kepada mereka tentang Kerajaan Allah; dan berdasarkan hukum Musa dan kitab para nabi ia berusaha meyakinkan mereka tentang Yesus. Hal itu berlangsung dari pagi sampai sore.

Ayat Bacaan: Kis. 1:3; 8:12; 14:22; 19:8; 20:25; 28:23, 31; 2 Kor. 5:13; Kis. 17:16, 28:30-31

Kerajaan Allah adalah subyek utama pemberitaan para rasul di dalam Kisah Para Rasul (1:3; 8:12; 14:22; 19:8; 20:25; 28:23, 31). Pada awal Kisah Para Rasul, Tuhan menampakkan diri kepada para murid dan membicarakan kepada mereka hal-hal mengenai Kerajaan (1:3). Pada akhir Kisah Para Rasul, rasul Paulus tinggal selama dua tahun di rumah yang disewanya sambil memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar hal-hal mengenai Tuhan Yesus Kristus (28:31). Jadi, Kisah Para Rasul dimulai dan diakhiri dengan Kerajaan Allah.
Paulus adalah orang yang bergairah di dalam roh. Dia tidak menguasai diri di hadapan Allah (2 Kor. 5:13). Dia menginjil dengan roh yang membara. Hatinya bertekun untuk Injil. Ia memberitakan Yesus kepada semua orang, baik kepada orang yang dijumpainya di pasar atau kepada orang-orang yang datang mengunjunginya, ia selalu berbincang dengan mereka tentang Yesus. Bahkan ketika diadili atau dipenjara, ia tetap membicarakan Yesus (Kisah Para Rasul 17:16, 28:30-31; 24:24; 26:28; 16:29-32; Filipi 1:13).
Pekerjaan pendahuluan Tuhan Yesus untuk mendirikan Kerajaan Surga adalah datang sebagai penabur (Mat. 13:1-23). Beberapa kali Tuhan disebut guru, tetapi di sini Dia mengibaratkan diri-Nya bukan sebagai guru, melainkan penabur. Penabur adalah Tuhan sendiri (Mat. 13:37). Pada hakikatnya, Tuhan bukan datang untuk mengajar melainkan menabur benih, yaitu firman kerajaan dengan raja di dalamnya sebagai hayat (Mat. 13:19) dan anak-anak umat kerajaan (Mat. 13:38). Oleh Kristus sebagai hayat firman hidup yang ditaburkan dalam diri kita, kita dijadikan anak-anak kerajaan. Sebab itu, Kerajaan Surga diwujudkan bukan oleh pengajaran atau pekerjaan melainkan oleh penaburan Kristus sebagai firman hayat ke dalam manusia. M.E. Barber datang ke Cina tidak untuk bekerja, tetapi untuk menaburkan Kristus, bahkan menabur dirinya dalam Kristus, sehingga sesuatu tumbuh dari benih itu. Visi mengenai Kristus menaburkan diri-Nya sebagai firman hayat akan mengubah pelayanan kita, sehingga kita takkan lagi mengandalkan apa yang kita lakukan, tetapi akan sepenuhnya mengandalkan pertumbuhan hayat.

Ia menjawab, kata-Nya: “Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia. (Mat. 13:37)

No comments: