Hitstat

31 May 2012

Galatia - Minggu 7 Kamis

Pembacaan Alkitab: Gal. 3:2, 5

Ekonomi Perjanjian Baru Allah adalah perkara penyuplaian dan penerimaan Roh itu. Di pihak Allah, Dia menyuplaikan Roh itu; di pihak kita, kita menerima Roh itu. Penyuplaian Roh itu dan penerimaan Roh itu bukan terjadi sekali untuk selamanya, melainkan terjadi secara berkesinambungan. Menurut 3:2, kita telah menerima Roh itu, tetapi menurut 3:5 Allah terus-menerus menyuplaikan Roh itu kepada kita. Hari demi hari Allah menyuplaikan Roh itu, dan hari demi hari kita menerima suplai Roh itu. Jadi, melalui pengalaman kita mengetahui bahwa penyuplaian Roh itu dan penerimaan Roh itu terjadi secara berkesinambungan. 

Penyuplaian Roh itu dan penerimaan Roh itu kedua-duanya adalah karena mendengarkan tentang iman, bukan karena melakukan hukum Taurat. Hukum Taurat adalah dasar hubungan antara manusia dengan Allah di dalam ekonomi Perjanjian Lama Allah (3:23); sedangkan iman (kepercayaan) adalah cara unik Allah untuk merampungkan ekonomi Perjanjian Baru-Nya atas manusia (1 Tim. 1:4). Hukum Taurat berhubungan dengan daging (Rm. 7:5) dan bersandar pada usaha daging; daging adalah ekspresi "aku". Iman berhubungan dengan Roh itu dan bersandar pada pekerjaan (operasi) Roh itu; Roh itu adalah perwujudan Kristus. Dalam Perjanjian Lama, "aku" dan daging memegang peranan penting dalam memelihara hukum Taurat. Dalam Perjanjian Baru, Kristus dan Roh itu mengambil alih tempat "aku" dan daging, dan iman menggantikan hukum Taurat, sehingga orang beriman bisa memperhidupkan Kristus berdasarkan Roh itu. Memelihara hukum Taurat berdasarkan daging adalah cara alamiah manusia, berada dalam kegelapan konsepsi manusia, dan menghasilkan kematian dan kesengsaraan (Rm. 7:10-11, 24). Menerima Roh itu melalui mendengarkan tentang iman adalah cara yang diwahyukan Allah, dalam terang wahyu Allah, dan menghasilkan hayat dan kemuliaan (Rm. 8:2, 6, 10-11, 30). Karena itu, kita wajib memustikakan mendengarkan ten-tang iman, bukan memustikakan melakukan hukum Taurat. Melalui mendengarkan tentang iman, kita menerima Roh itu sehingga kita dapat berbagian dalam berkat yang dijanjikan Allah dan memperhidupkan Kristus.

Jika kita ingin memahami makna mendengarkan tentang iman, kita perlu mengetahui apakah iman itu, juga perlu mengetahui apakah anugerah itu. Anugerah dan iman kedua-duanya mengacu kepada hal yang sama. Anugerah berada di pihak Allah, tetapi iman berada di pihak kita. Sebagaimana telah kita tunjukkan, anugerah adalah Allah Tritunggal yang melalui proses menjadi segala sesuatu kita. Ketika kita mendengar anugerah ini, dengan spontan kita memiliki iman.

Ketika orang mendengar tentang anugerah Allah dalam pengabaran Injil, ada sesuatu yang timbul dalam batin mereka yang mengapresiasi apa yang mereka dengar itu. Anugerah yang disajikan kepada mereka dalam batin mereka akan menjadi iman yang olehnya mereka percaya. Dengan spontan mereka mulai menaruh apresiasi terhadap Allah, Kristus, dan Roh itu. Mereka mengapresiasi apa yang telah dilakukan Kristus dalam menggenapkan penebusan. Apresiasi ini adalah iman. Iman datang ketika mereka mulai mengapresiasi apa yang mereka dengar dalam Injil itu.


Sumber: Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 1, Berita 14