Hitstat

29 May 2012

Galatia - Minggu 7 Selasa

Pembacaan Alkitab: Rm. 8:9-10 

Pada prinsipnya, hubungan Kristus dengan Roh itu dan hubungan antara Kristus Putra dan Bapa adalah sama. Fakta bahwa Roh hayat berada di dalam Kristus berarti ada satu hubungan batini di antara Tiga dari keAllahan itu. Putra itu Putra, Bapa itu Bapa. Namun, Bapa di dalam Putra, dan Putra di dalam Bapa. Demikian pula, Putra itu Putra, Roh itu Roh, tetapi Roh itu berada di dalam Putra. Hal ini menunjukkan Tiga dari Allah Tritunggal itu tidak dapat dipisah-pisahkan.

Satu Korintus 15:45b mengatakan bahwa Adam yang akhir menjadi Roh pemberi-hayat (Tl.). Dua Korintus 3:17 menunjukkan kepada kita bahwa sekarang Tuhan adalah Roh itu. Adam yang akhir dalam 1 Korintus 15:45b dan Tuhan dalam 2 Korintus 3:17 keduanya mengacu kepada Kristus. Hal ini menunjukkan dengan jelas bahwa hari ini Kristus dan Roh itu adalah satu.

Orang-orang Galatia percaya kepada Kristus yang disalibkan melalui mendengar Injil, namun yang mereka terima adalah Roh itu (3:2; 4:6). Persona yang disalibkan di atas salib adalah Kristus, tetapi Persona yang masuk ke dalam orang-orang yang percaya adalah Roh itu. Dalam penyaliban untuk penebusan orang-orang yang percaya, Dia adalah Kristus, tetapi dalam penghunian sebagai hayat orang-orang yang percaya, Dia adalah Roh itu. Inilah Roh pemberi-hayat almuhit yang menjadi berkat Injil yang almuhit dan terakhir (ultima). Orang-orang yang percaya menerima satu Roh ilahi yang sedemikian ini karena mendengarkan tentang iman, bukan karena melakukan hukum Taurat. Dia masuk ke dalam orang-orang yang percaya dan hidup di dalam mereka, bukan karena mereka memelihara hukum Taurat, melainkan karena iman mereka dalam Kristus yang disalibkan dan dibangkitkan.

Jangan mengira bahwa Persona yang mati di atas salib itu berbeda dengan Persona yang masuk ke dalam kita. Persona yang mati bagi kita adalah Persona yang masuk ke dalam kita sebagai hayat kita. Ketika Persona ini mati di atas salib, Dia mati sebagai Kristus. Ketika Dia masuk ke dalam kita sebagai hayat kita, Dia masuk sebagai Roh itu. Dalam penyaliban untuk penebusan kita, Dia adalah Kristus (3:13), tetapi dalam penghunian sebagai hayat kita, Dia adalah Roh itu (Rm. 8:2, 9-10).

Yang kita percaya adalah Kristus yang disalibkan dan dibangkitkan, tetapi yang kita terima adalah Roh itu (3:2). Sebutan Persona yang kita percaya adalah Kristus, bukan Roh itu. Tetapi, ketika kita percaya kepada Kristus, kita menerima Roh itu. Kristus adalah Persona yang telah disalibkan demi penggenapan penebusan dan yang telah dibangkitkan. Karena itu, kita percaya kepada-Nya. Namun, ketika Dia masuk ke dalam kita, Dia masuk sebagai Roh itu. Dalam fungsi penebusan, sebutan-Nya adalah Kristus, sedang dalam fungsi hayat, sebutan-Nya adalah Roh itu. Selaku Persona yang paling penting dalam alam semesta, Kristus mempunyai status lebih dari satu. Meskipun Kristus dan Roh itu adalah satu, tetapi fungsi, sebutan, dan status-Nya berbeda.


Sumber: Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 1, Berita 13