Hitstat

29 June 2013

Efesus - Minggu 40 Sabtu


Pembacaan Alkitab: Ef. 6:17-18


Dalam pemulihan Tuhan kita sedang berperang. Pertama-tama kita harus berperang melawan pemakaian hal-hal yang baik yang menjadi pengganti Kristus. Iblis, musuh itu, dengan liciknya memakai banyak hal untuk menyimpangkan orang dari Kristus. Ada sebagian yang telah diselewengkan dari Kristus melalui ajaran-ajaran atau konsepsi mereka terhadap doktrin Alkitab yang benar. Karena alasan inilah, ada sementara orang yang menyalahkan praktek menyeru nama Tuhan. Mereka menganggap praktek itu tidak sesuai dengan Alkitab. Ada orang yang menuduh kita membuat cara-cara penyembahan yang baru. Lainnya bertanya kepada kita mengapa kita tidak mengikuti metode penyembahan yang telah dipraktekkan oleh orang Kristen berabad-abad lamanya? Apa salahnya menyeru nama Tuhan? Membuat orang Kristen lain resah bukanlah keinginan saya. Tetapi Tuhan telah menyuruh saya memberi tahu umat-Nya tentang perlunya menyeru nama-Nya. Ini bukan suatu ajaran baru. Praktek yang demikian kali pertama dikatakan dalam Kejadian 4:26. Ayat ini mengatakan, “waktu itulah orang mulai memanggil (menyeru) nama Tuhan.” Ayat ini dan puluhan ayat lainnya menunjukkan bahwa menyeru nama Tuhan sebenarnya merupakan satu ajaran dan praktek yang Alkitabiah. Ayat demi ayat baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru menganjuri kita menyeru nama Tuhan.

Sebagai orang Kristen yang hidup oleh Kristus, setiap kali kita berkumpul bersama haruslah kita mengikuti Roh yang berhuni di batin untuk mengekspresikan Kristus. Dalam setiap sidang tidak perlu ada suatu cara yang kaku. Roh itu tahu bagaimana mengekspresikan Kristus. Dalam setiap sidang kita harus membuka diri kepada-Nya dan mengikuti Dia. Sidang-sidang belum ten-tu selalu diawali dengan sebuah kidung. Mungkin ada seseorang berdiri dan mempersembahkan puji-pujian yang hidup kepada Allah. Kita tidak boleh menghadiri sidang menurut konsepsi kita, karena hal itu terlalu banyak dipengaruhi oleh tradisi yang agamis. Namun, jika kita ingin mengekspresikan Kristus dalam sidang, kita perlu mengalami Dia dalam kehidupan sehari-hari. Ada sementara orang hanya memiliki Kristus sedikit sekali dalam berfungsi dan melayani, sebab mereka sangat sedikit mengalami Kristus. Maka, mereka menjadi “anggota-anggota bangku gereja”. Dalam sidang-sidang hidup gereja yang dipulihkan, kaum saleh yang hidup oleh Kristus harus mengekspresikan Kristus secara hidup dan lincah. Hanya Roh itulah yang tahu cara untuk berbuat demikian.

Dalam beberapa berita mendatang kita akan membahas masalah saling membicarakan Kristus. Efesus 5:18-19 menganjuri kita untuk dipenuhi dalam roh, berbicaralah seorang dengan lainnya dalam mazmur, puji-pujian, dan nyanyian rohani. Kita harus berdiri mengumumkan apa adanya Kristus bagi kita dan bagaimana kita telah mengalami Kristus. Dengan demikian kita akan saling membicarakan Kristus, dan Kristus akan diekspresikan dengan kaya di dalam sidang. Lalu secara riil gereja akan dipenuhi ke dalam segala kepenuhan Allah, dengan keluapan segala apa adanya Allah. Hidup gereja bukan ekspresi karunia-karunia, pengetahuan, atau kekuatan, melainkan ekspresi Kristus yang hidup.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 4, Berita 81

No comments: