Hitstat

12 November 2013

Filipi - Minggu 12 Selasa



Pembacaan Alkitab: Flp. 3:12-14


Paulus telah benar-benar mengalami dan mendapatkan Kristus, tetapi ia tidak menganggap dirinya sendiri telah sepenuhnya mengalami Kristus atau dengan tuntas telah mendapatkan Dia. Ia masih berusaha sekuatnya berlari kepada tujuan tersebut, mendapatkan Kristus sampai tingkat yang paling penuh. Untuk mendapatkan Kristus sampai tingkat yang paling penuh, Paulus bukan hanya meninggalkan pengalaman-pengalamannya dalam agama Yahudi, tetapi juga tidak tinggal dalam pengalamannya yang lampau akan Kristus. Ia telah melupakan hal-hal yang lalu. Bagaimanapun sejatinya pengalaman-pengalaman kita yang lampau, bila kita tidak melupakannya, tetapi tinggal di dalamnya, hal itu akan menghalangi penuntutan kita selanjutnya terhadap Kristus.

Dalam ayat 13 Paulus mengatakan bahwa ia mengarahkan diri kepada apa yang di hadapannya. Dia tahu bahwa Kristus itu kaya tak terduga, masih ada ruang lingkup kekayaan-Nya yang luas untuk dimiliki. Dia berlari ke depan guna mendapatkan kekayaan-kekayaan itu, dan maju lebih ke depan untuk memasuki ruang lingkup tersebut. Paulus berlari-lari menuju sasaran demi meraih pahala (hadiah). Kristus adalah sasaran dan pahala itu. Sasaran itu adalah kenikmatan dan perolehan yang sempurna akan Kristus, dan pahala ialah kenikmatan yang tertinggi akan Kristus dalam Kerajaan Seribu Tahun sebagai pahala bagi pelari-pelari yang menang dari perlombaan Perjanjian Baru. Demi mencapai sasaran mendapatkan pahala ini, Paulus berlatih untuk melupakan apa yang telah di belakang dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapannya. Inilah jalan untuk mendapatkan Kristus melalui mengejar Dia.

Meskipun Paulus adalah orang kudus yang matang dan rasul yang sangat berpengalaman, ia mengatakan bahwa dirinya masih belum memperoleh dan belum sempurna. Dia tidak menganggap dirinya telah memperoleh kenikmatan yang penuh akan Kristus, atau telah benar-benar matang dalam hayat. Sudah tentu ia telah memperoleh keselamatan bersama melalui iman bersama (1 Tim. 1:14-16), tetapi ia tetap mengejar Kristus demi mendapatkan Dia. Lagi pula, Paulus juga menuntut Kristus demi memiliki bagian ekstra dari kebangkitan. Untuk berbagian dalam kebangkitan ini, yaitu kebangkitan yang unggul, kita harus mengejar, berlari-lari dalam perlombaan, dan menyelesaikan perjalanan kita dengan berkemenangan.

Aspek pertama dari jalan untuk mengejar Kristus ialah jangan menganggap diri sendiri telah memperoleh. Selanjutnya, kita perlu melakukan satu hal: melupakan apa yang telah di belakang dan mengarahkan diri kepada apa yang di depan. Sasaran yang kita kejar ialah kenikmatan penuh akan Kristus, sedangkan pahala ialah kenikmatan ekstra akan Kristus. Saya percaya bahwa bagian ekstra dari kenikmatan akan Kristus ini akan terjadi dalam Kerajaan Seribu Tahun. Dalam Kerajaan Seribu Tahun, para pemenang akan menikmati Kristus secara khusus. Kenikmatan khusus akan Kristus ini sepadan dengan kebangkitan yang unggul dalam ayat 11. Kebangkitan yang unggul ini boleh kita ibaratkan dengan pengalaman beberapa murid kelas terakhir dari Sekolah Menengah Atas. Pada waktu “lulus”, beberapa murid yang luar biasa akan menikmati bagian kehormatan yang ekstra. Walau yang lulus pada waktu yang sama berjumlah ratusan, tetapi hanya sejumlah kecil itu yang menikmati bagian yang khusus. Demikian pula, semua orang beriman yang mati sebelum kedatangan Tuhan akan dibangkitkan, tetapi ada beberapa di antaranya yang akan menikmati kebangkitan yang khusus, kebangkitan yang unggul. Paulus menyebutnya kebangkitan yang unggul dari antara orang mati, suatu pahala yang diberikan kepada mereka yang berhasil dalam menempuh perlombaan Perjanjian Baru.


Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 2, Berita 23

No comments: