Hitstat

22 November 2013

Filipi - Minggu 13 Jumat



Pembacaan Alkitab: Flp. 4:1-4


Alkitab adalah firman Allah, nafas ilahi, hembusan Allah sendiri. Karena itu kita tidak boleh membacanya dengan cara seperti kita membaca surat kabar atau majalah. Sebaliknya, kita tidak boleh menganggap segalanya memang semestinya demikian, tetapi lewat mengajukan pertanyaan, kita mencari dengan saksama makna dan arti setiap kata, frase, dan kalimat Alkitab tersebut. Jika kita menaruh perhatian pada semua topik sulit dalam 3:7-16, kita akan memperoleh lebih banyak kekayaan rohani.

Setelah menulis pasal 3, beban Paulus telah terlepas. Karena itu, pasal 4 merupakan suatu kesimpulan. Dalam kesimpulan ini, Paulus tidak menampilkan butir-butir utama tambahan apa pun. Isi pasal 4 berkaitan dengan apa yang telah ia tulis sebelumnya dan merupakan satu penegasan dari butir-butir ini. Tambahan pula, butir-butir dalam pasal 4 berfungsi sebagai suatu pesan kepada kaum beriman.

Filipi 4:1 mengatakan, “Karena itu, Saudara-saudara yang kukasihi dan kurindukan, sukacitaku dan mahkotaku, berdirilah juga dengan teguh dalam Tuhan, hai Saudara-saudaraku yang terkasih!” Perkataan “karena itu” menunjukkan bahwa apa yang akan dikatakan Paulus adalah suatu kesimpulan. Di sini Paulus mengatakan saudara-saudara sebagai “yang kukasihi dan kurindukan”, “sukacitaku dan mahkotaku”. Kata-kata ini menunjukkan bahwa Paulus penuh dengan emosi, penuh dengan perasaan. Dia memakai kata “kukasihi” dan “terkasih”. Setelah menyatakan kaum beriman sebagai orang-orang yang ia kasihi, diulanginya bahwa mereka adalah yang terkasih. Kaum beriman adalah sukacitanya yang di dalam, juga mahkotanya yang di luar. Sukacita ada di dalam, mahkota ternyata di luaran. Dalam ayat ini Paulus mengatakan bahwa kaum beriman adalah kegembiraan batini dan kemuliaan luaran dari rasul.

Dalam ayat 2 Paulus menyambung, “Euodia kunasihati dan Sintikhe kunasihati, supaya sehati sepikir (memikirkan hal yang sama) dalam Tuhan.” Ayat ini menunjukkan bahwa kedua saudari itu saling berbeda pendapat, mereka tidak sepikir. Karena itu, dalam kitab ini ada nasihat untuk berjuang bersama-sama dengan satu jiwa bersama Injil yang dipersonifikasi (1:27), bersatu dalam jiwa, memikirkan hal yang sama (2:2), dan dengan sepikir menuntut Kristus (3:14-15).

Menurut ayat 3, kedua saudari tersebut sangat baik, mereka pernah membantu Paulus. Paulus berkata tentang mereka bahwa mereka “telah berjuang dengan aku dalam pekabaran Injil, bersama-sama dengan Klemens dan kawankawan sekerjaku yang lain, yang nama-namanya tercantum dalam kitab kehidupan.” Kata “berjuang” dalam bahasa aslinya adalah istilah atletik, artinya berjerih payah bersama, bergumul bersama, bergulat bersama, seperti satu tim atlet. Kedua saudari ini pernah membantu Paulus dan kawan-kawan sekerja lainnya, dan berjuang bersama mereka dalam Injil. Akan tetapi, bahkan saudari-saudari ini pun perlu dibantu untuk memikirkan hal yang sama di dalam Tuhan, sehingga dapat menjadi satu. Menurut pasalpasal terdahulu, memikirkan hal yang sama berkaitan dengan mengejar atau menuntut Kristus untuk mendapatkan Dia dan menikmati Dia dengan sepenuhnya. Euodia dan Sintikhe tidak menuntut Kristus dengan sepenuhnya. Siapa yang tergoda hingga berselisih harus memperhatikan perkataan Paulus kepada kedua saudari ini, yakni harus memikirkan perkara yang sama.


Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 2, Berita 26

No comments: