Hitstat

29 November 2013

Filipi - Minggu 14 Jumat



Pembacaan Alkitab: Flp. 4:5-9


Pada akhir 4:8 Paulus mengubah ungkapannya dan berkata, “Kalau ada yang disebut kebajikan, kalau ada yang patut dipuji” (Tl.). Istilah “kebajikan” di sini dalam bahasa aslinya berarti keunggulan, yaitu kekuatan etis yang ditampilkan dalam tindakan yang bersemangat. Pujian ditujukan kepada hal-hal yang layak dipuji, sebagai pendamping kebajikan. Keenam hal pertama digolongkan berdasarkan “semua yang”, sedangkan dua hal terakhir digolongkan berdasarkan “kalau ada”. Ini menunjukkan bahwa kedua hal yang disebut terakhir adalah kesimpulan dari keenam hal yang disebut terdahulu, yang mengandung sedikit kebajikan atau sifat-sifat yang unggul dan sesuatu yang patut dipuji.

Kebajikan dan pujian bukan dua aspek tambahan, melainkan sebagai nilai dari keenam aspek yang telah dikatakan di depan. Kebajikan adalah istilah umum, bukan satu aspek tertentu. Dalam kebenaran, kehormatan, kesucian, kemanisan, keadilan, dan yang sedap didengar terdapat kebajikan. Prinsipnya sama dengan pujian; dalam keenam aspek dari kehidupan kristiani ini ada sesuatu yang patut dipuji.

Dalam ayat 9 Paulus menyimpulkan, “Apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu.” Kaum beriman bukan hanya harus memikirkan hal-hal yang disebutkan dalam ayat 8, juga harus melaksanakan hal-hal yang telah mereka pelajari, terima, dengar, dan lihat dari diri rasul. Paulus benar-benar telah hidup sedemikian rupa sehingga ia dapat mengekspresikan semua aspek yang tercantum dalam ayat 8. Jadi, kaum beriman telah belajar darinya, telah menerima darinya, telah mendengar darinya, dan telah melihat hal-hal tertentu pada dirinya. Karena itulah Paulus menyuruh mereka mengikuti dia dalam melakukan hal-hal ini.

Ayat 9 diakhiri dengan, “Dengan demikian, Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.” Ini adalah sebuah berkat juga janji. Allah sumber damai sejahtera adalah sumber segala hal yang disebutkan dalam ayat 8 dan 9. Melalui persekutuan kita dengan Dia dan karena Dia menyertai kita, semua kebajikan ini akan ternyata dalam hidup kita.

Dalam ayat 7 Paulus membicarakan damai sejahtera Allah, dan dalam ayat 9, Allah sumber damai sejahtera. Pertama-tama Paulus mengatakan bahwa damai sejahtera Allah akan memelihara hati dan pikiran kita, kemudian mengatakan bahwa Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kita. Sesungguhnya damai sejahtera Allah dan Allah sumber damai sejahtera adalah satu. Bila Allah menyertai kita, damai sejahtera pun menyertai kita. Damai sejahtera sejati yang kita nikmati adalah Allah sendiri. Cara menikmati Allah damai sejahtera ialah melalui berdoa bersekutu dengan-Nya.

Kalau kita tidak memiliki ayat-ayat dalam Filipi 4 tentang ekspresi kehidupan yang memperhidupkan Kristus, kita tidak dapat mengetahui kehidupan macam apa ini. Teladan kehidupan semacam ini telah dirintis Tuhan Yesus selama tahun-tahun hidup-Nya di bumi. Jika Anda membaca keempat kitab Injil dengan saksama, Anda akan nampak bahwa kehidupan Tuhan Yesus mutlak berada di luar agama, budaya, dan filsafat. Selain Tuhan Yesus tidak pernah ada orang yang kehidupannya begitu murni, begitu tidak terpengaruh oleh agama, budaya, dan filsafat. Dalam kehidupan-Nya Tuhan sepenuhnya diduduki oleh Bapa. Dia sedikit pun tidak diduduki oleh unsur-unsur agama, budaya, filsafat, kebiasaan, adat istiadat, dan tradisi. Dalam jiwaNya — dalam pikiran, emosi, dan tekad-Nya — tidak ada tempat bagi agama, budaya, dan filsafat. Antero insan batiniah-Nya telah diduduki oleh Allah Bapa. Sebab itu, Tuhan dapat memperhidupkan satu kehidupan yang bebas dari pengaruh hal-hal yang agamis, budaya, dan filosofis. Kehidupan-Nya merupakan ekspresi penuh dari kehidupan ilahi. Itulah alasannya Dia dapat berkata, “Siapa saja yang telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa” (Yoh. 14:9), dan “Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diriKu sendiri, tetapi Bapa, yang tinggal di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-pekerjaan-Nya” (Yoh. 14:10). Dalam kehidupan-Nya di bumi, Tuhan Yesus memperhidupkan Bapa dan mengekspresikan Bapa.


Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 2, Berita 28

No comments: