Hitstat

19 November 2013

Filipi - Minggu 13 Selasa



Pembacaan Alkitab: Flp. 3:17-21


Kita boleh juga mengibaratkan ciri-ciri nasional yang menduduki jiwa kita itu sebagai tumor yang bertumbuh sedemikian rupa dalam lambung seseorang sehingga tidak ada ruang untuk benda lain. Ada semacam tumor bertumbuh dalam lambung psikologis kita dan nyaris menduduki seluruh ruang yang seharusnya kita sisihkan untuk Kristus. Karena alasan ini manusia batiniah kita tidak mampu menampung banyak makanan rohani dan tidak dapat berfungsi dengan normal. Kaum beriman dari setiap negara, bahkan dari berbagai daerah di negara tertentu, memiliki sebuah tumor ciri-ciri mereka masing-masing. Tumor itu terutama bertumbuh dalam pikiran alamiah kita. Ia bertumbuh sedemikian rupa sehingga menjadi bagian dari penyusun diri kita.

Dalam Filipi 3:1-16 Paulus menanggulangi tumor ini, ia mengoperasi jiwa kita, terutama pikiran kita. Ketika ia masih sebagai Saulus dari Tarsus, Paulus memiliki sebuah tumor besar dalam jiwanya. Tumor itu mempengaruhi pikirannya terhadap agama Yahudi, hukum Taurat, sunat, dan tradisi orang Yahudi. Tetapi pada suatu hari Tuhan Yesus, Sang ahli bedah agung, mengoperasi Paulus, dan tumor besarnya itu telah diambil dari pikirannya. Tetapi kebanyakan di antara kita masih belum menjalani operasi demikian. Tumor itu masih tetap bercokol dalam jiwa kita.

Setelah menanggulangi jiwa dalam 3:1-16, Paulus selanjutnya menanggulangi tubuh dalam 3:17-21. Kelima ayat ini menanggulangi kenikmatan jasmani, terutama seperti yang dipraktekkan oleh golongan Epikuros. Selaku penuntut-penuntut Kristus sejati, kita perlu dioperasi untuk melenyapkan pikiran-pikiran kita yang agamis dan filosofis, kita pun perlu menanggulangi tubuh jasmani kita dengan tepat. Dalam ayat 19 Paulus berkata, “Tuhan mereka ialah perut mereka”; tetapi dalam ayat 20-21 ia berkata bahwa kita menantikan Tuhan Yesus Kristus “yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia.” Dalam ayat-ayat ini Paulus menanggulangi tubuh jasmani serta kenikmatannya. Janganlah kita mengira Paulus hanya menanggulangi jiwa dan membiarkan tubuh bebas menghamburkan keinginannya dalam hawa nafsunya. Dalam menanggulangi jiwa, Paulus tidak menyinggung hal-hal jasmani, tetapi dalam menanggulangi tubuh, ia benar-benar menyinggung hal-hal tersebut.

Beralih kepada hal kenikmatan jasmani, Paulus berkata dalam ayat 17, “Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka, yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladan bagimu.” Teladan di sini tidak ditujukan kepada apa yang telah Paulus ungkapkan pada beberapa ayat sebelumnya, melainkan kepada teladan yang didirikan oleh orang-orang yang menanggulangi tubuh jasmani dengan tepat. Bagaimana kita mengetahui bahwa ayat 17 tidak ditujukan kepada hal-hal jiwa, tetapi kepada hal-hal tubuh? Kita mengetahuinya melalui kenyataan diawalinya ayat 18 dengan kata “karena”, ini menunjukkan bahwa ayat tersebut merupakan penjelasan dari ayat 17. Ayat 18 mengatakan, “Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.” Mereka adalah seteru-seteru salib Kristus, yakni salib Kristus yang telah mengakhiri pelampiasan nafsu tubuh jasmani (Gal. 5:24).

Menurut Surat Kolose, Paulus tidak setuju dengan pertapaan yaitu praktek mengekang tubuh dengan kejam. Tetapi ia pun tidak setuju dengan praktek golongan Epikuros yang melampiaskan hawa nafsu dengan kenikmatan jasmani. Kita perlu benda-benda seperti makanan dan pakaian; tanpa itu, kita tidak dapat hidup. Akan tetapi, kita tidak seharusnya melampiaskan keinginan kita dalam hal-hal itu.


Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 2, Berita 25

No comments: