Hitstat

18 November 2013

Filipi - Minggu 13 Senin



Pembacaan Alkitab: Rm. 12:2


Jika kita membaca Filipi pasal 3 dengan saksama, kita akan nampak bahwa Paulus mengetengahkan kedua kelompok manusia yang menimbulkan pengaruh kuat di daerah Laut Tengah. Kelompok pertama ialah penganut agama Yahudi yang fanatik bagi agama tradisional mereka. Dalam ayat 2 Paulus melukiskan mereka seperti anjing-anjing, pekerja-pekerja yang jahat, dan penyunat-penyunat palsu. Kelompok kedua terdiri atas orang-orang yang berpegang pada filsafat Epikuros (Kis. 17:18). Mereka mempromosikan kegemaran makan dan minum, serta memuaskan diri dengan hal-hal lainnya. Semuanya itu berlawanan dengan salib Kristus (ayat 18-19). Dari ayat 2 kita nampak perusakan yang ditimbulkan oleh para penganut agama Yahudi terhadap kaum beriman Filipi. Dari ayat 18 kita nampak bahwa orang-orang yang hidupnya menurut filsafat Epikuros juga merusak mereka. Yang disebut terdahulu berasal dari orang Yahudi, sedang yang di belakang bersumber pada orang kafir. Pemikiran Paulus yang terkandung dalam pasal ini berkaitan dengan kedua kelompok manusia tersebut. Kita akan nampak, ketika berbicara mengenai para penganut agama Yahudi, Paulus menanggulangi jiwa, terutama pikiran; tetapi ketika berbicara mengenai golongan Epikuros, ia menanggulangi tubuh.

Para penganut agama Yahudi tidak mempromosikan kenikmatan akan hal materi. Sebaliknya, mereka mempromosikan filsafat agama khas mereka dengan gairah sekali. Baik agama maupun filsafat melibatkan pikiran. Para agamawan dan para filsuf sebagian besar tidak diduduki oleh hal-hal materi. Mereka tidak mau melampiaskan kegemaran atau hawa nafsu mereka dalam hal-hal seperti makan dan minum. Sebaliknya, mereka malah mengekang diri dalam hal-hal itu. Seperti pernah kita tunjukkan, hal-hal yang disinggung Paulus dalam ayat 3-7 bukan hal-hal materi, melainkan hal-hal yang berkaitan dengan agama, filsafat, dan budaya, yang erat kaitannya dengan pikiran kita.

Kaum beriman di Filipi telah beroleh selamat dan dilahirkan kembali di dalam roh, tetapi mereka masih perlu memperhatikan jiwa dan tubuh mereka secara wajar. Ketika Paulus menulis pasal 3, dalam lubuk batinnya tersirat suatu keinginan, yaitu ingin mengajar kaum beriman Filipi bagaimana menanggulangi jiwa dan tubuh. Karena itu, pertama-tama ia menyinggung tentang para penganut agama Yahudi, untuk mengajar orang Filipi dalam menanggulangi jiwa. Kemudian ia menyinggung pengikut ajaran Epikuros, untuk mengajar kaum beriman menanggulangi tubuh.

Dulu kita sering membicarakan tentang transformasi (pengubahan). Kita bahkan mempunyai sebuah kidung yang berjudul transformasi (Kidung No. 546). Akan tetapi, mungkin masih banyak orang yang tidak mengetahui bahwa transformasi mencakup pembaruan pikiran. Menurut Roma 12:2, pembaruan pikiran adalah aspek utama dari transformasi. Transformasi jiwa kita sebagian besar tergantung pada pembaruan pikiran kita. Jika pikiran kita tidak diperbarui, jiwa kita akan tetap tidak berubah.

Pembaruan pikiran berarti perubahan dalam cara kita berpikir. Pikiran kebanyakan orang beriman masih tetap diduduki oleh hal-hal agama, filsafat, dan budaya, yaitu hal-hal yang disebut oleh Paulus dalam 3:7-8. Hal-hal ini berkaitan dengan dunia psikologis, dunia jiwa. Banyak pula yang dikuasai oleh cara berpikir yang alamiah. Kaum saleh yang demikian itu mungkin baik sekali, tetapi jiwa mereka hari ini tetap sama dengan jiwa yang mereka miliki beberapa tahun yang lampau. Penyebab utama dari kurangnya transformasi kita ini ialah adanya sebuah batu besar, yakni ciri-ciri nasional yang menduduki jiwa kita, dan yang mengambil alih kedudukan Kristus. Dalam kasus setiap orang di antara kita, ciri-ciri nasional menduduki jiwa kita. Jiwa kita telah diambil alih oleh batu ini.


Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 2, Berita 25

No comments: