Hitstat

02 October 2018

Markus - Minggu 17 Selasa


Pembacaan Alkitab: Mrk. 10:32-52; Flp. 2:8
Doa baca: “Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.” (Flp. 2:8)


Semua Orang Beriman Tercakup dalam Kematian Tuhan


Menurut Markus 10:32b-34, ketika Tuhan pergi ke Yerusalem, Dia mengungkapkan kematian dan kebangkitan-Nya untuk kali ketiga. Wahyu ini adalah suatu nubuat, benar-benar asing bagi konsepsi alamiah murid-murid, tetapi tidak lama kemudian, nubuat ini digenapi secara harafiah dalam setiap rinciannya.

Karena waktu bagi kematian HambaPenyelamat telah tiba, Dia bersedia pergi ke Yerusalem. Dia mendahului pengikut-pengikut-Nya dengan kecepatan dan keberanian yang mengherankan mereka. Ini adalah ketaatan-Nya kepada Allah sampai mati (Flp. 2:8), menurut ketetapan Allah (Kis. 2:23), untuk penggenapan rencana penebusan Allah (Yes. 53:10).

Tuhan Yesus tahu bahwa melalui kematian-Nya Ia akan dimuliakan dalam kebangkitan (Luk. 24:2526) dan bahwa hayat ilahi-Nya akan dilepaskan untuk menghasilkan banyak saudara bagi ekspresiNya (Yoh. 12:23-24). Demi sukacita yang disediakan bagi-Nya, Ia mengabaikan kehinaan (Ibr. 12:2) dan dengan sukarela diserahkan kepada pemimpin-pemimpin Yahudi yang dirampas Iblis, dan dihukum mati oleh mereka. Karena hal ini maka Allah mengangkat-Nya ke surga, mendudukkanNya di sebelah kanan Allah (Mrk. 16:19), memberiNya nama di atas segala nama (Flp. 2:9-10), menjadikan-Nya Tuhan dan Kristus (Kis. 2:36), dan memahkotai-Nya dengan kemuliaan dan kehormatan (Ibr. 2:9).

Ketika Tuhan Yesus mati di atas salib, semua orang beriman-Nya mati bersama Dia. Menurut catatan Injil Markus, kita dapat melihat bahwa Petrus, Yohanes, dan Yakobus secara khusus dimatikan bersama Tuhan Yesus. Dia sengaja membawa mereka dan murid-murid yang lain ke dalam kematian. Hasilnya, mereka dapat berbagian dalam kebangkitan-Nya dan bahkan menjadi saksisaksi atas kenaikan-Nya.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 2, Berita 32

No comments: