Pembacaan Alkitab: Mrk. 10:32-52; Flp. 2:8
Doa baca: “Dan dalam keadaan sebagai
manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati
di kayu salib.” (Flp. 2:8)
Semua Orang Beriman Tercakup dalam Kematian Tuhan
Menurut Markus 10:32b-34,
ketika Tuhan pergi ke Yerusalem, Dia mengungkapkan kematian dan kebangkitan-Nya
untuk kali ketiga. Wahyu ini adalah suatu nubuat, benar-benar asing bagi
konsepsi alamiah murid-murid, tetapi tidak lama kemudian, nubuat ini digenapi
secara harafiah dalam setiap rinciannya.
Karena waktu bagi kematian
HambaPenyelamat telah tiba, Dia bersedia pergi ke Yerusalem. Dia mendahului
pengikut-pengikut-Nya dengan kecepatan dan keberanian yang mengherankan mereka.
Ini adalah ketaatan-Nya kepada Allah sampai mati (Flp. 2:8), menurut ketetapan
Allah (Kis. 2:23), untuk penggenapan rencana penebusan Allah (Yes. 53:10).
Tuhan Yesus tahu bahwa
melalui kematian-Nya Ia akan dimuliakan dalam kebangkitan (Luk. 24:2526) dan
bahwa hayat ilahi-Nya akan dilepaskan untuk menghasilkan banyak saudara bagi
ekspresiNya (Yoh. 12:23-24). Demi sukacita yang disediakan bagi-Nya, Ia
mengabaikan kehinaan (Ibr. 12:2) dan dengan sukarela diserahkan kepada
pemimpin-pemimpin Yahudi yang dirampas Iblis, dan dihukum mati oleh mereka.
Karena hal ini maka Allah mengangkat-Nya ke surga, mendudukkanNya di sebelah
kanan Allah (Mrk. 16:19), memberiNya nama di atas segala nama (Flp. 2:9-10),
menjadikan-Nya Tuhan dan Kristus (Kis. 2:36), dan memahkotai-Nya dengan
kemuliaan dan kehormatan (Ibr. 2:9).
Ketika Tuhan Yesus mati di
atas salib, semua orang beriman-Nya mati bersama Dia. Menurut catatan Injil
Markus, kita dapat melihat bahwa Petrus, Yohanes, dan Yakobus secara khusus
dimatikan bersama Tuhan Yesus. Dia sengaja membawa mereka dan murid-murid yang
lain ke dalam kematian. Hasilnya, mereka dapat berbagian dalam kebangkitan-Nya
dan bahkan menjadi saksisaksi atas kenaikan-Nya.
Sumber: Pelajaran-Hayat
Markus, Buku 2,
Berita 32
No comments:
Post a Comment