Hitstat

23 October 2018

Markus - Minggu 20 Selasa


Pembacaan Alkitab: Mrk. 11:27–12:44
Doa baca: “Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya semua yang dimilikinya, yaitu seluruh nafkahnya.” (Mrk. 12:44)


Kesetiaan dan Ketulusan Janda Miskin


Segera setelah Tuhan menaklukkan semua penentang dan telah berbicara kepada mereka tentang Kristus, Dia memberi tahu mereka suatu peringatan tentang menghadapi ahli-ahli Taurat. Dalam Markus 12:38-40 mengatakan, “Dalam pengajaran-Nya Yesus berkata, 'Hati-hatilah terhadap ahli-ahli Taurat yang suka berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar, yang suka duduk di tempat terbaik di rumah ibadat dan di tempat terhormat dalam perjamuan, yang menelan rumah janda-janda dan mereka mengelabui mata orang dengan mengucapkan doa yang panjang- panjang. Mereka ini pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.'” Di mana-mana Tuhan telah memberi tahu para murid-Nya untuk waspada terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes (Mrk. 8:15). Ragi orang Farisi adalah kemunafikan mereka (Luk. 12:1), dan ragi Herodes adalah kebobrokan dan ketidakadilannya dalam politik. Pada ahli Taurat ada perkara pengetahuan yang sia-sia akan Alkitab. Ahli Taurat mengajarkan teologi atau doktrin dengan cara yang sia-sia. Kita perlu dapat membedakan apakah Kristus adalah pusat, realitas, dan esens dari suatu berita.

Setelah Tuhan Yesus memberikan peringatan tentang menghadapi ahli-ahli Taurat, Dia memuji kesetiaan seorang janda miskin (Mrk. 12:41-44). Hamba penyelamat adalah Allah yang hidup dalam keinsanian-Nya. Dia menaruh perhatian terhadap bagaimana umat Allah menyatakan kesetiaan dan ketulusan mereka dalam hal mempersembahkan kurban kepada-Nya. Di bawah pengamatan seperti ini, Dia memuji kesetiaan dan ketulusan janda miskin terhadap Allah. Pengamatan Hamba-Penyelamat lebih merasuk daripada pengamatan manusia. Mereka yang memberi dari kelimpahan mereka tidak menjamah hati Tuhan. Namun, Tuhan terjamah oleh janda miskin yang memasukkan dua uang tembaga. Dia mengaguminya karena memberikan dengan cara yang sedemikian ini.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 2, Berita 38

No comments: