Hitstat

22 October 2018

Markus - Minggu 20 Senin


Pembacaan Alkitab: Mrk. 11:27–12:44
Doa baca: “Daud sendiri dengan pimpinan Roh Kudus berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu.” (Mrk. 12:36)


Tuhan Menaklukkan Para Penentang-Nya


Dalam Markus 11:27—12:34 Tuhan Yesus ditanyai empat macam pertanyaan. Pertanyaan- pertanyaan ini mewakili berbagai aspek dari kebudayaan manusia. Pertanyan pertama (Mrk. 11:27-33) berkaitan dengan agama. Pertanyaan yang kedua diajukan oleh orang Farisi dan orang Herodian (Mrk. 12:13-17), berkaitan dengan politik. Pertanyaan ketiga, yang ditanyakan oleh orang Saduki (Mrk. 12:18-27), berkaitan dengan kepercayaan. Pertanyaan keempat (Mrk. 12:28-34) ditanyakan oleh ahli Taurat, berkaitan dengan penafsiran Alkitab. Ahli Taurat menanyai Hamba- Penyelamat bagaimana Dia menafsirkan Alkitab mengenai perintah yang utama. Namun, setiap jenis pertanyaan ini mengabaikan Kristus, pengganti yang menyeluruh dan universal. Karena para penanya-Nya tidak memperhatikan Kristus, Tuhan sendiri menutupi kekurangan ketika Dia bertanya balik kepada mereka, mengatakan, “’Bagaimana ahli-ahli Taurat dapat mengatakan bahwa Mesias adalah anak Daud? Daud sendiri dengan pimpinan Roh Kudus berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu. Daud sendiri menyebut Dia 'Tuan', bagaimana mungkin Ia anaknya pula?’ Orang banyak yang besar jumlahnya mendengarkan Dia dengan senang hati” (Mrk. 12:35-37). Di sini Tuhan menunjukkan bahwa ahli Taurat mengenal Kristus hanya sebagai manusia. Mereka tidak menyadari bahwa Kristus, Mesias, juga adalah Tuhan Allah sendiri dan karena itu, Ia adalah Manusia-Allah.

Sampai Markus 12:37 Hamba-Penyelamat telah meraih kemenangan yang penuh. Dia tidak hanya menerima pengakuan dari orang; Dia juga menaklukkan para penentang-Nya, semua ditaklukkan. Yesus dari Nazaret dinyatakan sebagai persona yang luar biasa.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 2, Berita 38

No comments: