Pembacaan Alkitab: Mrk. 11:1-26
Doa baca: “Yesus menjawab mereka, ‘Percayalah
kepada Allah! Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Siapa pun berkata kepada
gunung ini: Terangkatlah dan terbuanglah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya,
tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan
terjadi baginya.’” (Mrk. 11:22-23)
Pengutukan
Pohon Ara dan Penyucian Bait
Dalam Markus 11:12-26 terdapat catatan mengenai pohon
ara dan menyucikan Bait. Dua tindakan ini menunjukkan bahwa seluruh bangsa
Israel, yang telah dipilih oleh Allah bagi tujuan-Nya, telah menjadi mandul dan
rusak. Pohon ara yang dikutuk oleh Tuhan memiliki daun, tetapi tidak memiliki
buah. Pohon itu memiliki kemuliaan yang di luar, tetapi tidak memiliki buah,
realitas atau sesuatu yang dapat memuakan hasrat hati Allah. Bait, yang
seharusnya adalah rumah doa bagi segala bangsa (orang bukan Yahudi dan non
Yahudi), telah menjadi sarang penyamun. Rumah Allah di bumi telah menjadi
sarang penyamun. Karena itu, setelah mengutuk pohon ara untuk mengakhiri
hayatnya, Tuhan menyucikan Bait untuk menyingkirkan perusakan. Dalam kesepuluh
pasal pertama dari Injil Markus, Tuhan itu penuh kasih, penuh belas kasihan,
dan penuh pengampunan. Tetapi di sini Tuhan berbeda, Dia sangat berani, kuat,
dan bahkan tegas. Kita perlu melihat bahwa pengutukan pohon ara dan penyucian
Bait adalah bagian dari persiapan HambaPenyelamat bagi kematian penebusan-Nya.
Dia mempersiapkan jalan bagi orang Farisi dan ahli-ahli Taurat untuk membunuh
Dia.
Mengingat perkataan Tuhan Yesus pada hari sebelumnya,
Petrus berkata kepada-Nya, “Rabi,
lihatlah, pohon ara yang Kau kutuk itu sudah kering” (Mrk. 11:21). Yesus
menjawab mereka, “Percayalah kepada
Allah! Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Siapa pun berkata kepada gunung ini:
Terangkatlah dan terbuanglah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi
percaya bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi
baginya” (ayat 22-23).
Sumber: Pelajaran-Hayat
Markus, Buku 2,
Berita 35
No comments:
Post a Comment