Hitstat

19 October 2018

Markus - Minggu 19 Jumat


Pembacaan Alkitab: Mrk. 12:18-44
Doa baca: “Jawab Yesus, ‘Perintah yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhanlah Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.’” (Mrk. 12:29-30)


Terang yang Melebihi Pengetahuan Ahli Taurat


Ahli Taurat yang kuno tahu Perjanjian Lama dalam bahasa Ibrani. Tetapi, meskipun mereka memiliki pengetahuan tentang bahasa itu, mereka tidak menerima suatu terang pun. Tuhan Yesus, sebaliknya, memiliki terang ilahi. Karena alasan ini, Dia mampu menunjukkan bagaimana masalah kebangkitan tersirat dalam gelar Allah sebagai Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub.

Dalam Markus 12:28-34 Hamba-Penyelamat ditanyai oleh seorang ahli Taurat. Ahli Taurat adalah istilah yang lebih luas yang mencakup pengacara. Pengacara sangat mahir dalam hukum-hukum Musa; mereka adalah penafsir profesional dari hukum Perjanjian Lama. Ahli Taurat ini, yang mengenal hukum Taurat dengan tuntas, dengan berani datang kepada Tuhan Yesus. Mengetahui bahwa Tuhan telah menaklukkan orang-orang yang telah berbantah-bantah dengan Dia, ahli Taurat itu menanyai Tuhan, “Perintah manakah yang paling utama?” (ayat 28). Tuhan menjawab, “Perintah yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhanlah Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu” (ayat 29-30). Mengasihi Tuhan dengan cara ini adalah mengasihi Dia dengan segenap hakiki dari apa adanya diri kita, dengan roh, jiwa, dan tubuh kita.

Dalam ayat 31 Tuhan melanjutkan jawabanNya: “Perintah yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada perintah lain yang lebih utama daripada kedua perintah ini.” Kedua perintah ini adalah masalah kasih, mengasihi Allah, atau mengasihi manusia. Perintah terbesar sepenuhnya adalah perkara kasih, kasih terhadap Allah dan kasih terhadap manusia.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 2, Berita 37

No comments: