Pembacaan Alkitab: Luk. 1:1-4, 26-31
Doa baca: “Sesungguhnya
engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah
engkau menamai Dia Yesus.” (Luk. 1:31)
Perbauran
antara Esens Ilahi dengan Esens Insani
Subjek Injil Lukas adalah
Manusia-Penyelamat dan penyelamatan-Nya dalam standar moralitas yang tertinggi.
Menurut Injil Lukas, Penyelamat kita hidup, berperilaku, dan bekerja dalam
standar moralitas tertinggi. Selain itu, penyelamatan-Nya dilaksanakan dalam
standar moralitas tertinggi.
Tuhan Yesus adalah
Manusia-Penyelamat. Sebagai Manusia-Penyelamat, Dia dikandung dari Roh Kudus
dengan esens ilahi. Tidak seperti riwayat hidup lainnya, Lukas juga mencatat
keterkandungan-Nya saat ia menulis riwayat hidupnya. Manusia-Penyelamat ini
bukan dikandung dari seorang manusia, melainkan dari Roh Kudus dengan esens
ilahi. Roh Kudus adalah Allah itu sendiri yang mencapai manusia. Ini berarti,
ketika Allah mencapai manusia, Dia adalah Roh Kudus. Dengan keterkandungan
Manusia-Penyelamat ini, Roh Kudus masuk ke dalam keinsanian. Manusia-Penyelamat
ini dikandung dari Roh Kudus bukan hanya dengan sifat ilahi melainkan dengan
esens ilahi.
Manusia-Penyelamat ini lahir
dari seorang dara manusia dengan esens insani. Dalam Lukas 1:27 dan 31 kita
melihat bahwa seorang dara bernama Maria mengandung dan melahirkan seorang
Putra yang bernama Yesus. Karena Manusia-Penyelamat ini dikandung dari Roh
Kudus dengan esens ilahi dan lahir dari seorang dara manusia dengan esens
insani, maka Dia memiliki dua esens, ilahi dan insani. Pada-Nya ada perbauran
esens ilahi dengan esens insani. Keterkandungan adalah pembauran, bukan hanya
suatu penambahan, sama seperti teh dibaurkan dengan air, tidak menghasilkan
sifat ketiga. Penyelamat kita adalah Persona dengan dua esens—ilahi dan
insani—dibaurkan bersama tanpa menghasilkan sifat ketiga. Meskipun Tuhan
memiliki dua esens, Dia masih tetap adalah satu Persona yang lengkap, yang
adalah Allah dan manusia.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 1, Berita 1
No comments:
Post a Comment