Hitstat

21 February 2019

Lukas - Minggu 2 Kamis


Pembacaan Alkitab: Luk. 1:5-20
Doa baca: “Keduanya hidup benar di hadapan Allah dan menuruti segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat.” (Luk. 1:6)


Keterkandungan Pelopor


Manusia-Penyelamat yang Ajaib Zakharia dan Elisabet adalah umat pilihan Allah, yang dipelihara dalam pengawalan hukum Taurat Perjanjian Lama. Mereka dibawa oleh hukum Taurat agar menjadi berguna bagi Allah untuk permulaan Injil dalam Perjanjian Baru. Dalam Lukas 1:6 kita nampak bahwa mereka hidup benar di pandangan Allah. Di sini “benar” berarti menjadi benar, tidak bercela dalam pandangan Allah menurut perintah-perintah dan ketentuanketentuan Perjanjian Lama. Ini bukan berarti bahwa orang-orang benar ini tidak berdosa, tanpa sifat dosa, dan tanpa dosa-dosa. Mereka tak bercela, tetapi bukan sempurna. Dalam lambang, mereka tetap memerlukan kurban penghapus dosa dan kurban penebus salah yang tidak bercacat untuk pendamaian mereka sehingga mereka dapat berhubungan dengan Allah.

Pelopor Manusia-Penyelamat, Yohanes Pembaptis, bukan dikandung oleh kekuatan alamiah orang tuanya, karena mereka sudah terlalu tua, melainkan kedaulatan Tuhan. Jadi, mereka memberi kesempatan kepada Allah untuk mulai membawa masuk Injil-Nya bukan dengan kekuatan alamiah manusia tetapi dengan tindakan ilahi-Nya. Zakharia telah berdoa agar istrinya melahirkan seorang anak laki-laki baginya. Ini menunjukkan bahwa doa kita melaksanakan penyaluran Allah, menyiratkan bahwa kekuatan alamiah kita harus diakhiri agar operasi Allah dapat dimulai dengan tindakan ilahi-Nya.

Allah datang untuk membuat Zakharia dan Elisabet mempunyai anak dengan cara yang ajaib. Maka, keterkandungan Yohanes Pembaptis adalah oleh kuat kuasa ilahi dengan cara yang ajaib. Dalam Lukas 1:13 kita nampak anak yang dilahirkan bagi Zakharia dan Elisabet akan dinamai Yohanes yang dalam bahasa Yunaninya berarti Yehova berkenan, Yehova memperlihatkan kasih karunia atau Yehova adalah sang Pemberi yang murah hati.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 1, Berita 3

No comments: