Hitstat

01 February 2019

Markus - Minggu 34 Jumat


Pembacaan Alkitab: Kis. 1:8
Doa baca: “Tetapi kamu akan menerima kuasa bilamana Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Kis. 1:8)


Menerima Roh Kudus Dalam Dua Aspek


Para murid juga menerima Roh Kudus baik secara esensial maupun secara ekonomikal. Mereka menerima Roh itu secara esensial dalam Yohanes 20:22. Penerimaan Roh secara esensial adalah bagi eksistensi rohani mereka, apa adanya kerohanian mereka. Ketika para murid menerima Roh Kudus dalam Yohanes 20, mereka menerima esens ilahi. Setelah menerima Roh dalam aspek ini bagi eksistensi rohani mereka, mereka masih perlu menerima Roh secara ekonomikal sehingga mereka dapat melaksanakan ekonomi (pengaturan) Allah sebagai kelanjutan Tuhan Yesus. Para murid harus melaksanakan ekonomi Allah seperti yang dikerjakan Tuhan Yesus. Karena Tuhan melaksanakan ekonomi Allah dengan Roh ekonomikal, para murid juga harus melaksanakan ekonomi Allah dengan Roh ekonomikal.

Kapan Anda menerima Roh Kudus secara esensial dan secara ekonomikal? Mungkin ada yang mengatakan bahwa mereka menerima Roh Kudus secara esensial ketika mereka dilahirkan kembali dan secara ekonomikal setelah kelahiran kembali Menurut cara pemahaman yang alkitabiah akan hal ini, kita menerima Roh Kudus secara esensial dan secara ekonomikal lebih dari 1900 tahun yang lalu. Kita semua menerima Roh Kudus secara esensial dalam Yohanes 20. Kemudian kaum beriman Yahudi dalam Kristus menerima Roh Kudus secara ekonomikal dalam Kisah Para Rasul 2, dan kaum beriman bukan Yahudi menerima Roh Kudus secara ekonomikal dalam Kisah Para Rasul 10.

Setiap kali seseorang percaya ke dalam Dia, apakah Tuhan datang kepada orang itu untuk mengembusi dia dan kemudian membaptis dia dalam Roh Kudus? Tidak, Tuhan Yesus mengembuskan Roh dan membaptis kaum beriman dalam Roh sekali untuk selamanya. Baik embusan Roh itu maupun baptisan Roh adalah fakta yang sudah rampung.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 3, Berita 67

No comments: