Hitstat

27 February 2019

Lukas - Minggu 3 Rabu


Pembacaan Alkitab: Luk. 1:48-56
Doa baca: “Seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.” (Luk. 1:55)


Memuji Rahmat Allah dan Perbuatan-perbuatan-Nya yang Perkasa


Rahmat Allah dan kasih karunia-Nya adalah ekspresi kasih-Nya. Ketika kita berada dalam satu keadaan yang kasihan, rahmat-Nya yang pertamatama mencapai kita dan membawa kita masuk ke dalam satu situasi di mana Allah dapat memperkenan kasih karunia-Nya. Baik Maria maupun Zakharia menekankan rahmat Allah, mereka menyadari kedudukan mereka yang rendah, dan dengan rendah hati mengakui bahwa mereka tidak layak menuju perkenan Allah. Rahmat Allah mencapai lebih jauh dan menjembatani pemisah di antara kita dan kasih karunia Allah. Dalam pujian Maria, ia menyadari bahwa ia dan seluruh umat pada waktu itu berada dalam keadaan yang kasihan, karena itu, mereka memerlukan rahmat Allah.

Maria memuji Allah atas rahmat-Nya dan atas perbuatan-perbuatan-Nya yang perkasa. Allah melakukan hal-hal yang perkasa sewaktu memelihara umat-Nya dalam keadaan mereka yang rendah. Baik Maria maupun Zakharia bukan hanya menekankan rahmat Allah tetapi juga kesetiaanNya (ayat 70-72). Rahmat Allah memelihara keadaan mereka, dan kesetiaan-Nya memelihara kedudukan-Nya supaya Dia dapat memperkenan mereka dengan perbuatan-perbuatan-Nya yang murah hati.

Kita harus mengapresiasi pujian Maria. Ketika ia memanjatkan pujian ini, ia adalah seorang perempuan muda. Sekalipun begitu, ia dapat mempersembahkan satu pujian, susunan kutipan dari Perjanjian Lama yang berhubungan dengan pengalamannya sendiri terhadap Allah sebagai Penyelamat dan Tuhannya. Pujian Maria ini tidaklah doktrinal; sebaliknya, penuh dengan pengalaman. Maria mengatakan bahwa rohnya bergembira karena Allah Juruselamatnya dan jiwanya mengagungkan Tuhan. Ia dapat berbicara mengenai rahmat Allah dan perbuatan-perbuatanNya yang perkasa dalam memperhatikan umat-Nya menurut janji-janji yang setia yang diberikan kepada nenek moyang mereka.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 1, Berita 4

No comments: