Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 3:17
Doa baca: “Sebab Tuhan
adalah Roh; dan di mana ada Roh Tuhan, di situ ada kemerdekaan.” (2 Kor.
3:17)
Perwujudan dan
Perampungan Allah Tritunggal
Injil mewahyukan Putra.
Ketika Putra datang, Dia tidak datang sendirian; sebaliknya, Dia datang bersama
Bapa (Yoh. 8:29; 16:32; 14:10). Keempat Injil juga mewahyukan bahwa Putra
datang oleh Roh. Tuhan Yesus dikandung dari Roh Kudus dan dilahirkan dari Roh
itu secara esensial. Karena alasan ini, Dia telah memiliki esens insani, yang
Dia terima dari perawan Maria. Sebab itu, Dia dilahirkan sebagai Manusia-Allah,
seorang yang adalah Allah yang lengkap dan manusia yang sempurna.
Pada umur tiga puluh, Roh
turun ke atas Tuhan Yesus secara ekonomikal, dan Dia diurapi dengan Roh bagi
ministri-Nya (Luk. 3:21-23). Putra datang bersama Bapa dan oleh Roh untuk
menjadi perwujudan Allah Tritunggal dalam manusia Yesus Kristus. Sebagai
perwujudan Allah Tritunggal, Yesus Kristus adalah tempat tinggal Allah untuk
mengekspresikan Allah di antara manusia. Sebagai seorang yang merupakan perwujudan
Allah Tritunggal sebagai tabernakel dan Bait Allah Tuhan Yesus memperhidupkan
hayat Allah, hayat yang berada pada taraf yang tertinggi daripada etika atau
moralitas. Dia memperhidupkan hayat yang sedemikian supaya hayat ini bisa
berkembang menjadi Kerajaan Allah. Dalam 1 Korintus 15:45 Paulus berkata bahwa
Adam yang akhir, Yesus Kristus, melalui kebangkitan menjadi Roh pemberi-hayat.
Hanya ada satu Roh yang memberikan hayat, dan itu adalah Roh Allah.
Dalam Yohanes 14:23 Tuhan
Yesus berkata bahwa jika kita mengasihi Dia, Bapa akan mengasihi kita dan baik
Bapa maupun Putra akan datang kepada kita dan membuat tempat tinggal bersama
kita. Roh itu yang datang sebagai Putra dengan Bapa adalah perampungan sempurna
Allah Tritunggal. Dalam Injil, Putra bersama Bapa dan oleh Roh adalah
perwujudan Allah Tritunggal. Sekarang dalam Kitab Kisah Para Rasul sampai Kitab
Yudas, Roh itu sebagai Putra bersama Bapa adalah perampungan sempurna Allah
Tritunggal.
Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 3, Berita 69
No comments:
Post a Comment