Hitstat

02 September 2019

Lukas - Minggu 30 Senin


Pembacaan Alkitab: Luk. 1:31-35; Flp. 3:9
Doa baca: “Dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena menaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.” (Flp. 3:9)


Manusia-Penyelamat sebagai Isi dan Realitas Kaum Beriman


Inkarnasi Manusia-Penyelamat adalah bagi penggenapan tujuan Allah menciptakan manusia. Standar moralitas yang Ia miliki membuat Dia layak menyelamatkan kita dengan penuh kuasa. Manusia-Penyelamat dikandung dari esens ilahi, yang adalah Allah dengan segala hakiki-Nya. Menurut Alkitab, terdapat empat aspek hakiki Allah: kasih (1 Yoh. 4:8), terang (1 Yoh. 1:5), benar, dan kudus. Kasih adalah sifat batiniah Allah, terang adalah cahaya, ekspresi Allah. Kudus mengacu pada sifat Allah dan benar mengacu pada cara Allah dalam melakukan sesuatu. Atribut-atribut ilahi ini adalah bagi kebajikan-kebajikan insani-Nya. Atribut-atribut ilahi-Nya adalah untuk isi dan realitas kebajikankebajikan insani-Nya.

Sama seperti sebuah sarung tangan. Tanpa diisi oleh tangan, sarung tangan akan menjadi kosong, tanpa isi dan realitas. Karena tangan memiliki hayat, hanya tangan yang bisa menjadi isi dan realitas sarung tangan. Bila tangan tersebut bergerak, maka sarung tangan itu pun ikut bergerak, mengekspresikan tangan yang mengisinya. Hari ini, kita adalah sebuah “sarung tangan” yang dirancang khusus untuk menampung diri Allah, Manusia-Penyelamat sebagai isi dan realitas kita. Apakah penghidupan kita sebagai orang Kristen hari ini sudah memiliki gerak dan ekspresi Manusia-Penyelamat? Apakah kasih, terang, kudus, dan benar sudah tertampil dalam penghidupan kita? Ini tergantung pada seberapa banyak kita mengambil Allah sebagai isi kita setiap pagi. Kita orang yang percaya kepada Tuhan hanyalah sebuah sarung tangan, yang diisi oleh hayat Allah di dalam diri kita. Ketika kita datang pada-Nya setiap waktu mengambil Dia menjadi isi kita, Dia akan semakin tertampil di atas diri kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 3, Berita 58

No comments: