Hitstat

09 September 2019

Lukas - Minggu 31 Senin


Pembacaan Alkitab: Luk. 24:1-7; Mzm. 33:9
Doa baca: “Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada.” (Mzm. 33:9)


Kedaulatan Allah dalam Inkarnasi Manusia-Penyelamat


Untuk menyelamatkan kita, Allah harus hidup sebagai seorang manusia selama tiga puluh tiga setengah tahun. Mengapa Allah yang mahakuasa perlu menyelamatkan manusia dengan menjadi seorang manusia dan hidup di bumi?

Kehidupan insani Tuhan itu sejati. Kehidupan yang demikian tidak ditempuh-Nya dalam kenyamanan. Dia adalah anggota dari satu keluarga yang sangat sederhana, bekerja sebagai seorang tukang kayu. Sekalipun Dia adalah seorang keturunan raja dari keluarga Daud, Dia lahir dalam keluarga yang tidak hidup dalam lingkungan yang nyaman.

Dalam penciptaan-Nya, Allah hanya perlu berfirman, dan sesuatu terjadi. Dalam Kejadian 1:3 Allah berfirman, “Jadilah terang, lalu terang itu jadi.” Mengenai penciptaan, Mazmur 33:9 mengatakan, “Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada.” Kalau Allah menciptakan langit dan bumi dengan cara ini, mengapa Dia perlu hidup di bumi selama tiga puluh tiga setengah tahun untuk menyelamatkan kita?

Manusia Penyelamat menggenapkan penebusan lebih dari seribu Sembilan ratus tahun yang lalu. Mengapa Dia tidak segera menerapkan penebusan yang telah digenapkan ini kepada seluruh umat pilihan-Nya dan dengan demikian tidak memberi kesempatan kepada musuh yang melakukan banyak hal yang jahat? Memang, kekristenan telah menyebar ke seluruh dunia, tetapi sebenarnya hanya ada sedikit hayat. Allah telah bekerja sepanjang tahun, tetapi terjadi banyak penentangan dan penyerangan. Iblis, musuh Allah, berkali-kali menyerang umat pilihan Allah. Mengapa Tuhan tidak segera menerapkan penebusan-Nya? Jika Dia berbuat demikian, maka tidak perlu ada masa seribu tahun. Moga pertanyaan ini dapat memberikan kita kesan akan kedaulatan Allah.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 3, Berita 60

No comments: