Hitstat

16 September 2019

Lukas - Minggu 32 Senin


Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 15:45
Doa baca: “Seperti ada tertulis: 'Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup', tetapi Adam yang terakhir menjadi roh yang menghidupkan.” (1 Kor. 14:45)


Intisari Kristus Yang Almuhit


Setelah menempuh kehidupan yang ajaib dan unggul, Manusia-Penyelamat ini pergi ke salib dan mati. Kemudian dalam kebangkitan-Nya Dia menjadi Roh pemberi-hayat (1 Kor. 15:45). Tuhan Yesus adalah Allah dan manusia. Selama tiga puluh tiga setengah tahun Dia menempuh kehidupan insani dengan hayat ilahi untuk mengekspresikan Allah. Setelah menempuh kehidupan yang demikian, Dia mati di atas salib sebagai Dia yang almuhit. Melalui kematian almuhit-Nya, Tuhan dibangkitkan oleh Allah. Dalam keadaan inilah dan dengan kelayakan yang demikian Dia menjadi Roh pemberi-hayat. Roh pemberi-hayat itu meliputi semua hakiki Kristus, semua yang telah dilalui-Nya, dan semua yang telah digenapkan, dicapai, dan diperoleh-Nya.

Dalam Filipi 1:19 Roh Allah telah menjadi Roh Yesus Kristus. Ini adalah “Roh itu” yang disinggung dalam Yohanes 7:39. Ini bukan hanya Roh Allah sebelum inkarnasi Tuhan tetapi juga Roh Allah, Roh Kudus dengan keilahian, setelah kebangkitan Tuhan yang dibaurkan dengan keinsanian Tuhan, kehidupan insani Tuhan di bawah salib, penyaliban dan kebangkitan Tuhan.

Apakah pemahaman Anda tentang Yesus dan Kristus? Yesus adalah Allah yang lengkap dengan sifat ilahi yang sejati dan dengan atribut ilahi yang unggul, dan adalah seorang manusia sejati dengan sifat insani yang riil dan kebajikan insani yang sempurna. Lalu siapakah Kristus? Kristus adalah Yesus yang diurapi Allah yang telah melalui proses inkarnasi, kehidupan insani, penyaliban dan kebangkitan. Dalam kebangkitan, Yesus Kristus menjadi satu intisari dari diri-Nya sendiri, dan intisari ini adalah Roh pemberi-hayat. Karena Roh pemberi-hayat ini adalah intisari dari Kristus yang almuhit, maka Roh ini juga almuhit.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 3, Berita 62

No comments: