Hitstat

24 September 2019

Lukas - Minggu 33 Selasa


Pembacaan Alkitab: Im. 25:23-24
Doa baca: “Tanah jangan dijual mutlak, karena Akulah pemilik tanah itu, sedang kamu adalah orang asing dan pendatang bagi-Ku. Diseluruh tanah milikmu haruslah kamu memberi hak menebus tanah.” (Im. 25:23-24)


Perhatian Dasar dalam Yobel


Allah menentukan bahwa umat-Nya diberi tanah permai Kanaan. Tanah ini diundikan kepada dua belas suku Israel. Akhirnya, setiap keluarga menerima bagian tanah yang diundikan sebagai harta milik. Tanah ini terutama bukan untuk tempat tinggal mereka; tanah ini terutama untuk makanan mereka. Kebutuhan untuk makanan lebih besar daripada kebutuhan untuk tempat tinggal. Seseorang mungkin hidup di padang gurun dalam waktu cukup lama tanpa rumah, tetapi ia tidak dapat hidup lama tanpa makanan. Karena itu, tanah permai diberikan kepada umat Allah untuk makanan mereka.

Karena Allah membawa umat-Nya masuk ke dalam tanah itu dan mengundikan satu bagian dari tanah itu kepada setiap keluarga, maka setiap keluarga itu kaya dalam kepemilikan tanah itu. Namun, dari Imamat 25 kita nampak bahwa ada beberapa orang yang menjadi miskin karena menjual harta warisannya, bahkan hingga mereka menjual dirinya sebagai budak. Andai saja semua orang Israel rajin menggarap tanahnya, tidak ada seorang pun yang akan tinggal dalam kemiskinan, dan tidak ada seorang pun yang menjual tanahnya atau dirinya sendiri. Namun, banyak yang kehilangan tanah miliknya dan kehilangan dirinya. Mereka tidak bisa kembali kepada tanah milik mereka atau kepada keluarga mereka.

Dalam ayat 39-41 menunjukkan bahwa dalam tahun yobel orang yang menjual dirinya untuk melayani orang lain akan dilepaskan. Karena itu, dalam tahun kelima puluh yang adalah tahun yobel, orang-orang yang telah kehilangan tanah mereka dapat kembali ke tanah miliknya, dan orang-orang yang telah menjual dirinya dapat kembali kepada keluarga mereka. Inilah yobel.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 3, Berita 64

No comments: