Hitstat

17 September 2019

Lukas - Minggu 32 Selasa


Pembacaan Alkitab: Yoh. 3:3-6
Doa baca: “Apa yang dilahirkan secara jasmani bersifat jasmani dan apa yang dilahirkan dari Roh bersifat rohani.” (Yoh. 3:6)


Kelahiran Kembali


Kristus menjadi Roh pemberi-hayat berhubungan dengan reproduksi manusia-Allah. Bagaimana manusia-Allah dapat direproduksi? Langkah pertama dari reproduksi manusia-Allah oleh Roh pemberi-hayat yang almuhit ini adalah kelahiran kem-bali. Dalam Yohanes 3 menunjukkan bahwa dilahirkan kembali adalah dilahirkan dari esens lain, yaitu esens ilahi.

Dalam Yohanes 3:6 Tuhan Yesus berkata, “Yang dilahirkan dari Roh, adalah roh” (Tl.). Jika kita ingin memiliki hayat ilahi, kita harus dilahirkan dari Roh. Roh yang dari-Nya kita dilahirkan kembali untuk mendapatkan hayat kekal adalah intisari dari Kristus yang tersalib dan bangkit. Penyaliban adalah satu “pemerasan” yang menghasilkan satu intisari. Ketika Kristus di atas salib, Dia “diperas.” Setelah diperas di atas salib, Dia keluar sebagai “sari buah” Roh pemberi-hayat yang almuhit. Oleh Roh inilah, Kristus, Manusia-Allah ini, direproduksi.

Agar Tuhan Yesus masuk ke dalam kita sebagai Roh pemberi-hayat, Dia perlu melalui satu proses yang panjang. Tuhan bukan hanya datang untuk tinggal di antara manusia, namun melalui Dia lahir, bertumbuh, dan akhirnya Dia disalib supaya melepaskan Roh sebagai intisari-Nya. Untuk itu, dalam pemberitaan Injil kita perlu memberi tahu orang bahwa Kristus adalah Roh pemberi-hayat. Kita perlu memberi tahu mereka bahwa Kristus “diperas” di atas salib untuk menjadi Roh itu. Sekarang, jika orang-orang dosa bertobat, percaya kepada-Nya, dan berseru kepada-Nya, mereka akan menerima Roh ini (Kis. 2:21), dan Roh ini yang adalah juga Roh pemberi-hayat yang behuni di dalam kita akan bergerak dan berbaur di dalam kita. Dengan cara inilah Dia menyelamatkan kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 3, Berita 62

No comments: