Hitstat

30 September 2019

Lukas - Minggu 34 Senin


Pembacaan Alkitab: Im.25:9-13; Luk. 24:18-19
Doa baca: “Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya, 'Apakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari ini?' Kata- Nya kepada mereka, 'Apakah itu?' Jawab mereka, 'Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan seluruh bangsa kami.’” (Luk. 24:18-19)


Berkat Yobel yang Dapat Dinikmati


Yobel yang disajikan dalam Kitab Lukas bukan hanya untuk kita pahami, tetapi juga perlu kita nikmati. Pemberitaan Injil merupakan pengumuman kabar baik yang membuat seseorang dikembalikan kepada harta miliknya yang hilang dan dibebaskan dari perbudakan. Inilah berkat-berkat yobel itu. Sebagai manusia yang telah jatuh dalam dosa, kita telah kehilangan Allah sebagai harta milik kita yang sesungguhnya. Sebenarnya bukan kehilangan tetapi meninggalkannya. Perumpamaan anak yang hilang dalam Lukas 15 menggambarkan hal tersebut. Anak yang hilang itu meninggalkan rumah bapanya, ia juga meninggalkan warisannya. Demikian juga dengan kita, ketika kita meninggalkan Allah, kita meninggalkan harta milik kita yang sesungguhnya. Karena itu, di dalam yobel bukanlah harta kita dikembalikan kepada kita; melainkan kita kembali kepada harta milik yang telah kita tinggalkan.

Kita perlu tahu bahwa selain kehilangan harta milik kita, kita juga menjual diri kita ke dalam perbudakan. Karena itu kita perlu dibebaskan. Seperti anak yang hilang tersebut, kita pernah pergi jauh dari Bapa dan dari rumah-Nya, meninggalkan warisan kita. Setelah anak hilang itu memboroskan semuanya, ia mulai melarat dan bekerja menjadi penjaga babi. Melalui keadaannya yang demikian, ia teringat akan rumah bapanya yang melimpah dan memutuskan untuk kembali ke rumah bapanya. Pertobatan yang demikian membawa ia kembali kepada kenikmatan akan warisannya.

Demikian juga ketika kita bertobat dan kembali kepada Allah, kita mendapatkan kembali harta milik yang kita tinggalkan. Harta milik ini bukanlah sesuatu yang materi, tetapi adalah diri Allah sendiri.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 3, Berita 66

No comments: