Pembacaan Alkitab: Luk. 24:1-7; 2:40
Doa baca:
“Anak itu bertambah besar dan menjadi
kuat, penuh hikmat, dan anugerah Allah ada pada-Nya” (Luk. 2:40)
Diselamatkan
di Dalam Hayat
Karena kita adalah manusia, maka Penyelamat kita perlu
juga menjadi seorang manusia. Memang, dalam penciptaan, Allah tidak perlu
menjadi seorang manusia. Menciptakan manusia lebih mudah daripada menjadi
manusia. Tetapi dalam keselamatan-Nya, Dia bukan hanya melakukan sesuatu—Dia
bahkan menjadi manusia. Adalah logis Allah menjadi manusia untuk menyelamatkan
kita. Namun mengapa Dia perlu menjadi seorang bayi yang bertumbuh hari demi
hari? Lukas 2:40 mengatakan, “Anak itu
bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada
pada-Nya.” Tuhan Yesus bertumbuh dengan normal; Dia tidak bertumbuh dewasa
dalam jangka waktu yang singkat.
Keempat Kitab Injil mencatat tentang kehidupan dan
ministri Tuhan. Tuhan perlu melalui proses yang tidak instan karena kita telah
jatuh dan penuh dengan dosa. Sebenarnya, hanya tiga jam terakhir di kayu salib
yang merupakan penderitaan yang menggantikan kita (Luk. 23:44). Lalu kenapa Dia
perlu menderita selama tiga jam yang pertama di kayu salib, karena penderitaan
itu bukanlah bagi dosa-dosa kita?
Bagi keselamatan kita, Allah yang menyelamatkan ini
menjadi manusia dan menempuh kehidupan di bumi yang melayakkan Dia
menyelamatkan kita. Kehidupan yang Dia tempuh menjadi faktor dasar keselamatan-Nya
yang penuh kuasa. Setelah menempuh kehidupan di bumi, mati di atas salib,
bangkit, kemudian Ia masuk ke dalam orang-orang yang diselamatkan, hidup di
dalam dan bertumbuh di dalam mereka, mengulangi kehidupan-Nya di dalam mereka.
Masuknya Ia sebagai hayat ke dalam kita dan
menyebarnya Dia ke seluruh kaum beriman adalah keselamatan di dalam hayat (Rm.
5:10). Hari ini Manusia-Penyelamat hidup di dalam kita dan bertumbuh di dalam
kita sehingga hidup kita di bumi sesuai dengan kehidupan-Nya di bumi.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 3, Berita 60
No comments:
Post a Comment