Hitstat

10 April 2008

Markus Volume 2 - Minggu 4 Jumat

Kehidupan Gereja sebagai Realitas Kerajaan Allah
Roma 14:17
Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.

Ayat Bacaan: Rm. 14:17; Mrk. 4:30-34; Mat. 25:15-30; 1 Kor. 3:13-15; Ef. 2:19; 1 Tim. 3:15

Allah membenci penampilan luaran kerajaan yang telah berkembang secara abnormal (Mrk. 4:30-34), tetapi berkenan akan realitas kerajaan yang mencakup kebenaran, damai sejahtera dan sukacita dalam Roh Kudus (Rm. 14:17). Ketika kita hidup di dalam realitas kerajaan Allah, kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita akan menjadi karakteristik kehidupan kita sehari-hari. Agar memiliki realitas kerajaan, kita harus benar terhadap diri sendiri, harus memelihara damai sejahtera terhadap orang lain, dan harus memiliki sukacita bersama Allah.
Benar terhadap diri sendiri berarti tegas dan tidak beralasan di dalam segala hal yang kita kerjakan. Selain itu, hubungan kita dengan orang lain harus dalam ruang lingkup damai sejahtera. Terhadap orang lain harus senantiasa mengejar damai, terus menerus mencari damai dengan mereka. Damai selalu berhubungan dengan kebenaran. Jika kita tidak memiliki kebenaran, kita tidak dapat memiliki damai sejahtera. Kalau ada kebenaran, maka damai sejahtera akan mengikuti. Terakhir, kita juga perlu dipenuhi dengan sukacita terhadap Allah di dalam Roh Kudus. Untuk memiliki kehidupan yang demikian, kita semua perlu berlatih setiap hari.
Gereja adalah masalah kasih karunia dan hayat, sedang Kerajaan adalah masalah latihan dalam zaman ini dan disiplin dalam zaman yang akan datang (Mat. 25:15-30; 1 Kor. 3:13-15). Dalam gereja, di satu pihak, kita menikmati kasih karunia dan mengalami hayat, sedang di pihak lain, kita mengalami sejumlah latihan. Allah telah mengatur banyak urusan kecil dalam kehidupan sehari-hari kita agar kita terlatih. Tanpa bantuan keadaan dan lingkungan sekitar, kita tidak dapat mengenal diri sendiri. Di satu aspek, gereja adalah rumah dan keluarga Allah (Ef. 2:19; 1 Tim. 3:15). Dalam rumah ini kita menikmati kasih karunia dan menerima suplai hayat. Namun, di aspek lain, gereja juga Kerajaan. Kerajaan berarti pemerintahan. Dalam gereja sebagai Kerajaan, kita harus belajar tunduk di bawah pimpinan dan kuasa Kristus sebagai Kepala. Hanya dengan latihan yang demikian kita akan memiliki kebenaran, damai, dan sukacita Roh Kudus.

No comments: