Hitstat

21 April 2008

Markus Volume 3 - Minggu 2 Selasa

Gembala yang Memberi Makan Domba-domba-Nya
Yohanes 6:35
Kata Yesus kepada mereka: “Akulah roti kehidupan; Siapa saja yang datang kepada-Ku, ia tidak akan pernah lapar lagi, dan siapa saja yang percaya kepada-Ku, ia tidak akan pernah haus lagi.”

Ayat Bacaan: Mrk. 6:30-44; Yoh. 6:35-37; 1 Ptr. 1:25

Semua orang di dunia, dari sudut pandang rohani, tidak ada satu pun yang tidak lapar. Lapar agak berbeda dengan haus. Tetapi baik lapar maupun haus, semuanya menyatakan keperluan batin manusia. Sebab itu, orang yang lapar adalah orang yang batinnya tidak puas, yang mempunyai keperluan. Kondisi demikian, boleh dikatakan paling banyak atau paling umum terjadi di tengah-tengah masyarakat. Dipandang dari sudut keadaan batin kita yang tidak pernah puas, kita adalah orang-orang yang lapar. Bukankah keadaan batiniah kita terus merasa tidak puas, dan terus menuntut sesuatu? Ini membuktikan bahwa kita adalah orang yang lapar. Karena itu, kita memerlukan makanan.
Makanan adalah untuk memberi rasa kenyang kepada kita. Sebab itu, menurut prinsipnya, mencari apa saja yang dapat membuat kita kenyang, yang dapat memuaskan keperluan kita, semuanya adalah makanan. Kalau kita mencari harta kekayaan, harta kekayaan adalah makanan kita. Kalau kita menuntut ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan adalah makanan kita. Kalau kita mencari kesuksesan keluarga, kesuksesan keluarga adalah makanan kita. Apa saja yang kita anggap bisa memuaskan kita dan kita cari, itu adalah makanan kita. Tetapi, dalam pandangan Tuhan, semua makanan ini, hal-hal materi adalah hal-hal sementara yang dapat binasa (Yoh. 6:37). Tuhan menghendaki kita mencari atau bekerja untuk mendapatkan makanan yang dapat bertahan sampai kepada hidup yang kekal.
Mujizat yang Tuhan lakukan dalam memberi makan lima ribu orang dengan lima roti dan dua ikan menandakan bahwa Dialah Gembala yang memperhatikan rasa lapar domba-domba-Nya (Mrk. 6:37-44). Pada waktu itu Tuhan memberi mereka roti dan ikan yang lahiriah untuk mengenyangkan perut mereka. Tetapi hari ini Tuhan memberikan diri-Nya sendiri sebagai roti hidup untuk mengenyangkan batiniah kita sehingga tidak lapar lagi (Yoh. 6:35). Roti hidup ini adalah satu-satunya makanan yang dapat bertahan sampai kepada hidup yang kekal. Saudara saudari, janganlah kita hanya sibuk bekerja untuk makanan yang dapat binasa, tetapi mulai hari ini marilah kita juga bekerja untuk makanan yang dapat bertahan sampai kepada hidup yang kekal (1 Ptr. 1:25).

No comments: