Hitstat

08 December 2005

Wahyu Volume 6 - Minggu 2 Kamis

Tahukah Khasiat Darah Tuhan? (1)
Ibrani 10:19
“Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus”

Kita harus ingat bahwa bagaimanapun, sejak mulanya, tidak ada sesuatu yang baik dan positif dalam diri kita yang dapat dipersembahkan kepada Allah. Hanya satu hal saja, yaitu darah. Wacthman Nee mengatakan “Orang yang menyangka diri sendiri baik, sama bodohnya dengan orang yang tidak nampak kuasa penyelamatan Tuhan atas dirinya. Orang yang percaya pada kekuatannya sendiri itulah kebodohan, orang yang tidak percaya pada kekuatan Tuhan itu pun suatu kebodohan. Kita wajib menyadari bahwa darah Anak Domba telah memenuhi semua tuntutan Allah, juga telah mengalahkan semua dakwaan Iblis.”
Tak seorang pun di antara kita yang tahu berapa banyak khasiat yang terkandung dalam darah. Hanya Allah yang mengetahuinya. Si Jahat juga mengetahuinya, bahkan ia tahu lebih banyak dari kita. Kita wajib selalu menggunakan darah, memberi tahu si jahat bahwa meskipun kita tidak sempurna, namun kita berada di bawah darah yang sempurna. Jadi bukan oleh kesempurnaan kita, setan-setan itu menjadi mundur, melainkan oleh karena darah. Tidak ada seorang pun di antara kita yang mutlak sempurna. Kesempurnaan kita seperti ban yang bocor. Janganlah mempercayai kesempurnaan kita dan janganlah berperang berdasarkan kesempurnaan kita. Kita semua harus nampak darah dan menyatakan bahwa kita berada di bawah naungannya. Darah ini adalah darah yang menang, dan darah ini berbicara serta mencakup banyak sekali.

Tahukah Khasiat Darah Tuhan? (2)
Ibr. 12:24, 13:12

Tuhan adalah perantara kita, pembela kita. Dia berbicara untuk kita. Pertanyaannya adalah, apakah kita berdiri di pihak perantara atau di pihak pendakwa? Sungguh menggelikan jika kita, si terdakwa mempercayai kata-kata pendakwa, sedangkan perantara kita pada saat yang sama sedang membela kita untuk membuktikan bahwa kita tidak bersalah.
Kapan pun dakwaan itu datang dari Iblis, kita perlu menanggulanginya dengan darah. Begitu kita menerima darah, kekuatan Iblis untuk mendakwa akan lenyap. Kita selalu bersandar pada darah, berada di bawah naungan darah, dan kita perlu darah setiap hari.
Mari kita baca cuplikan kesaksian sdr Watchman Nee, sebagai berikut: Pada tahun-tahun awal ministri kami, kami mempunyai pengalaman mengusir setan. Pada waktu itu, kami sering memberitakan Injil di Cina dan sering kali kami harus menaklukkan orang-orang yang dirasuk setan. Sewaktu kami berdoa untuk mengusir setan, sering kali dakwaan yang tajam datang menyerang kami. Setan berkata, “Apakah engkau berdoa untuk mengusirku? Tidakkah engkau ingat kemarin malam engkau telah marah-marah kepada istrimu? Sekarang engkau mau mengusirku?” Segera, hati nurani untuk berdoa menjadi lemah dan mulut yang berdoa pun terbungkam. Maka kami berhenti berdoa dan berkata, “Ya, kemarin malam aku telah marah-marah kepada istriku. Tetapi setan, tidakkah kamu tahu bahwa sekarang ini aku berada di bawah darah?” Begitu menyebut darah, setan segera kalah. Setan-setan tahu lebih banyak tentang kuasa darah daripada kita. Sering kali, perempuan-perempuan yang dirasuk setan mengambil gunting, dan sewaktu kami sedang berdoa, mereka mengancam akan melukai kami dengan gunting itu. Segera kami menyatakan, “Kami berada di bawah darah. Setan, engkau harus tahu bahwa rajamu dan pemimpinmu, Iblis, si jahat, telah disalibkan dan engkau serta pemimpinmu telah dihakimi.” Saat kami berkata demikian, orang yang dirasuk setan itu segera tenang kembali. Melalui pengalaman, kami bisa melihat kuasa dan khasiat darah Yesus. Kita wajib selalu menggunakan darah, memberi tahu si jahat bahwa memang kita tidak sempurna, namun kita berada di bawah darah yang sempurna.

Penerapan:
Melayani kaum saleh atau mendoakan mereka bukanlah dengan kemampuan kita, bukanlah dengan kesempurnaan kita, tetapi demi darah. Nyatakanlah bahwa kita berada di bawah naungan darah Penebus kita. Haleluya, darah ada di sini!

Pokok Doa:
Bukan menurut yang kita ketahui, melainkan menurut yang Tuhan ketahui akan nilai darah, kita menanggulangi kekuatan Iblis. Karena itu berdoalah, “Ya Tuhan, menurut yang Engkau ketahui tentang nilai darah, genapkanlah darah itu atas diriku. Tuhan, tudungilah hati nuraniku, pikiranku, dan akal budiku dengan darah-Mu yang menang. Darah-Mu telah mengalahkan si musuh.”

No comments: