Hitstat

27 December 2005

Wahyu Volume 7 - Minggu 1 Selasa

Nyanyian Pemenang
Wahyu 15:2b-3a
“Pada mereka ada kecapi Allah. Mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba...”

Wahyu 15 ayat 2b mengatakan, “Pada mereka ada kecapi Allah” . Para pemenang tahap akhir memegang kecapi Allah. Mereka tidak memiliki alat-alat musik duniawi. Allah mempersiapkan kecapi ini bagi mereka, agar mereka memuji-Nya.
Ayat 3 mengatakan, mereka itu “menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba”. Nyanyian Musa tercantum dalam Keluaran 15:1-18. Bangsa Israel menang atas pasukan Firaun oleh penyelamatan Allah melalui air penghakiman Laut Merah. Pada waktu itu, di tepi Laut Merah, Musa bersama-sama dengan orang Israel memuji Tuhan sebagai kekuatan, mazmur, keselamatan, dan pahlawan perang mereka. Sekarang, para pemenang tahap akhir menyanyikan lagi nyanyian ini di atas lautan kaca, menunjukkan bahwa mereka juga telah mengalahkan kekuasaan Antikristus, yang akan dihakimi Allah dengan api lautan kaca (19:20).
Melalui nyanyian Anak Domba, para pemenang ini memuji penebusan Kristus yang mereka alami di hadapan musuh. Para pemenang tahap akhir bisa berdiri di atas lautan kaca karena Allah telah menghakimi musuh (di pihak negatif) dan karena Kristus telah menebus umat-Nya (di pihak positif). Dalam pujian itu, mereka menyatakan kepada alam semesta bahwa mereka berada di luar penghakiman Allah yang dilaksanakan atas musuh-musuh-Nya dan mereka berbagian dalam penebusan Kristus.

Nyanyian Musa Dan Nyanyian Anak Domba
Why. 3-4; 14:17-20; Mzm. 103:7

Wahyu 15:3-4, “Dan mereka menyanyi-kan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: ‘Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa! Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan, dan yang tidak memuliakan nama-Mu? Sebab Engkau saja yang kudus; karena semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau, sebab telah nyata kebenaran segala penghakiman-Mu.’”
Dari nyanyian di atas, kita nampak bahwa para pemenang tahap akhir bukan hanya memuji pekerjaan Allah tetapi juga jalan Allah. Banyak orang tidak mampu membedakan pekerjaan Allah dengan jalan-Nya. Pekerjaan Allah adalah perbuatan-Nya, yang agung penampilannya dan ajaib sifatnya. Pekerjaan Allah di sini terutama mengacu kepada penghakiman Allah, keputusan Allah atas Antikristus dan pengikut-Nya (14:17-20). Jalan Allah adalah prinsip pemerintahan-Nya.
Musa mengenal jalan Allah, tetapi bangsa Israel hanya memahami perbuatan-perbuatan-Nya (Mzm. 103:7). Prinsip jalan Allah itu adil, dan janji-janji-Nya benar. Jika mengenal jalan Allah, kita tidak perlu menunggu untuk melihat pekerjaan-Nya. Meskipun pekerjaan-Nya belum terlihat, kita tahu semua itu akan terjadi, karena kita mengenal prinsip pemerintahan-Nya.
Sewaktu para martir itu mengalami penderitaan dan penganiayaan, mereka tahu bahwa Allah itu adil; mereka tahu, sesuai dengan prinsip pemerintahan keadilan-Nya, pada suatu hari, Allah pasti turun tangan dan menghakimi Antikristus serta membalaskan darah mereka. Memang, penghakiman itu masih belum tiba, namun para martir mengenal prinsip Allah, dan mereka memuji Allah atas jalan-Nya dan prinsip pemerintahan-Nya dalam hal memperlakukan orang. Demikian pula terhadap janji-janji Allah, semuanya adalah benar, sejati. Allah berjanji kepada umat-Nya bahwa Ia akan menghakimi orang-orang jahat, mempertahankan jalan-Nya, dan menuntut balas atas darah umat-Nya. Karena para pemenang mengenal jalan Allah, mereka percaya Ia pasti menggenapkan apa yang telah dijanjikan-Nya. Kiranya Tuhan membuka mata kita, sehingga kita bisa mengenal jalan-Nya.

Penerapan:
Kita harus menyadari bahwa puji-pujian merupakan cara untuk beroleh kemenangan dalam peperangan rohani. Marilah kita belajar memuji Tuhan kita atas penebusan-Nya yang ajaib dan kemenangan-Nya atas Satan. Tatkala kurban pujian ditujukan ke hadirat Allah, Iblis, musuh kita itu, akan dikalahkan.

Pokok Doa:
“Ya Tuhan, aku memuji Engkau atas penebusan-Mu yang ajaib terhadapku dan kemenangan-Mu yang mutlak atas musuh-Mu. Tuhan, Engkau tidak pernah salah, aku bersyukur atas situasi di sekelilingku yang telah Engkau aturkan bagiku hari ini. Tuhan, terpujilah nama-Mu.”

No comments: