Hitstat

12 December 2005

Wahyu Volume 6 - Minggu 3 Senin

Penganiayaan Naga Itu
Wahyu 12:12b
“Celakalah kamu, hai bumi dan laut! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat.”

Setelah Iblis dilemparkan ke bumi, ia berada dalam geramnya yang dahsyat karena kehilangan wilayahnya di sorga dan di angkasa. Selain itu Iblis juga tahu bahwa “waktunya sudah singkat” (Why. 12:12), yaitu tiga setengah tahun kesusahan besar (Why. 12:14; 13:5; 11:2). Karena itu, ia berusaha menganiaya perempuan yang melahirkan anak laki-laki tersebut (Why. 12:13). Iblis akan memusatkan semua kebenciannya ke atas diri umat Allah dengan memburu mereka dan berusaha semaksimal mungkin menganiaya mereka. Semoga kita sudah terangkat sebelum saat itu.
Wahyu 12:15 mengatakan, “Lalu ular itu menyemburkan dari mulutnya air, sebesar sungai, ke arah perempuan itu, supaya ia dihanyutkan sungai itu.” “Air” di sini melambangkan bala tentara yang akan diutus Iblis untuk memusnahkan umat Allah (Yes. 8:7-8; 17:12-13; Yer. 46:7-9; 47:2-3).
Iblis akan mengucapkan sepatah kata kepada raja-raja di bumi ini agar menghimpun seluruh tentara mereka dan menganiaya umat Allah. Jika kita tertinggal serta mengalami kesusahan besar, kita akan merasakan penderitaan ini.
Wahyu 12:17 mengatakan, “Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.” Ayat ini sekali lagi menunjukkan bahwa Iblis tak henti-hentinya berusaha menganiaya umat Tuhan.
Marilah kita bersiap-siap menjadi pemenang, agar kita tidak berbagian dalam penganiayaan naga itu.

Pemeliharaan Allah Terhadap Perempuan Itu
Why. 12:12-18

Setelah anak laki-laki itu diangkat, perempuan itu akan tertinggal di bumi mengalami penganiayaan (Why. 12:13). Pada masa kesusahan besar, Allah akan menyediakan tempat untuk perempuan itu (12:14). Burung nasar yang besar melambangkan Allah, dan kedua sayap melambangkan kekuatan penyelamatan Allah (Kel. 19:4; Ul. 32:11-12). Seperti Allah memimpin bani Israel terlepas dari penganiayaan Firaun, maka Ia pun akan memimpin umat-Nya terlepas dari penganiayaan Iblis dalam kesusahan besar.
Kita telah nampak bahwa naga itu akan “menyemburkan dari mulutnya air, sebesar sungai, ke arah perempuan itu.” Ayat 16 mengatakan, “Tetapi bumi datang menolong perempuan itu. Ia membuka mulutnya, dan menelan sungai yang disemburkan naga itu dari mulutnya.” Pada saat itu, sama seperti dalam Bilangan 16:31-33, bumi akan membuka dan menelan bala tentara yang akan diutus Iblis. Ini berarti, selama tiga setengah tahun itu akan terjadi banyak sekali gempa bumi. Allah akan menggunakan gempa-gempa ini agar bumi membuka mulutnya dan menelan tentara yang diutus Iblis.
Saat itu, janganlah berada di bumi, sebaiknya kita mengamati perkara itu dari langit. Ketika Allah mengirimkan gempa bumi selama kesusahan besar, bumi tidak lagi menjadi tempat indah yang dapat didiami oleh manusia dengan damai. Allah akan mengguncangkan bumi, tidak hanya untuk memberi peringatan kepada penghuni bumi, juga untuk menelan tentara Iblis.
Ayat 6 berkata, “Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ selama seribu dua ratus enam puluh hari.” Ayat 14 berkata bahwa perempuan itu akan “terbang ke tempatnya di padang gurun”, di mana ia akan “dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa”. Pemeliharaan itu terjadi selama “satu masa dan dua masa dan setengah masa” atau “seribu dua ratus enam puluh hari”, tiga setengah tahun kesusahan besar, sebelum Allah membawa umat-Nya ke dalam Kerajaan Seribu Tahun. (Seperti saat Firaun menganiaya bani Israel, dan Allah membawa umat-Nya ke padang gurun, memelihara mereka di sana, sebelum membawa mereka masuk ke dalam tanah permai).

Penerapan:
Wahyu 12:12b mengatakan, “... celakalah kamu, hai bumi dan laut! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat.” Jika firman Tuhan mengatakan “celakalah” maka itu berarti benar-benar celaka. Saat itu, penderitaan yang dialami umat Tuhan pasti luar biasa mengerikan. Karena itu, marilah kita membenahi hidup kita dan mulai berjaga-jaga agar kita terluput dari hari itu.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, terima kasih untuk firman-Mu, memberi tahu kami tentang hari-hari itu. Oh Tuhan, jangan biarkan hati kami tetap dingin dan tawar, buatlah kami lebih bergairah melayani-Mu dan berjaga-jaga selalu.

No comments: