Hitstat

20 December 2005

Wahyu Volume 6 - Minggu 4 Selasa

Menyanyikan Nyanyian Baru
Wahyu 14:2
“Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya.”

Air bah menunjukkan suara yang mendesau; guruh yang dahsyat menunjukkan suara yang berwibawa, suara kecapi menunjukkan suara kesenangan.
Kewibawaan suara guruh yang dahsyat itu menakutkan Iblis. Pada hari itu, nyanyian ke-144.000 orang itu nyaring sekali. Bukankah kita juga harus menyanyi dengan nyaring pada hari ini? Semakin nyaring kita bernyanyi, semakin baik. Namun, suara nyaring nyanyian kita bukanlah suatu pertunjukan atau tontonan, melainkan berasal dari roh kita. Sedikitnya delapan kali Kitab Mazmur memberi tahu kita untuk bersorak-sorai bagi Tuhan (Mzm. 95:1-2; 98:4; 100:1). Suara desau, suara sorak-sorai ini, seharusnya secara otomatis keluar dari roh kita. Ketika kita dipenuhi dengan pengalaman yang manis terhadap Tuhan, roh kita pasti akan dipenuhi hingga meluap. Jalan satu-satunya untuk mengekspresikan sukacita kita ialah bersorak-sorai bagi Tuhan.
Ayat 3 mengatakan, “Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.” Karena ke-144.000 pemenang itu mempunyai pengalaman yang istimewa dan khas terhadap diri Kristus, mereka bisa menyanyikan nyanyian yang tidak bisa dipahami orang lain. Segala kidung atau nyanyian selalu berasal dari pengalaman. Tanpa pengalaman, tidak ada yang dapat kita nyanyikan.

Angka 144.000
Why. 14:1

Ayat 1 mengatakan, “Lalu aku melihat: Sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang.” Bilangan 144.000 itu adalah bilangan sesungguhnya, tetapi mengandung makna rohani.
Bilangan 144.000 adalah 1.000 kali 12 kali 12. Angka 12 adalah angka kelengkapan dalam administrasi kekal Allah. Angka 144 adalah 12X12, yang artinya kelengkapan dari kelengkapan, kelengkapan sempurna. Angka 144.000 adalah seribu kali lipat dari kelengkapan sempurna itu.
Yerusalem Baru adalah kota yang terdiri dari angka dua belas — dua belas dasar, nama kedua belas rasul (21:14), dua belas pintu gerbang, dua belas malaikat, nama-nama kedua belas suku Israel (21:12), dua belas mutiara (21:21), dua belas bulan, dua belas jenis buah (22:2). Tinggi temboknya seratus empat puluh empat hasta (dua belas kali dua belas, 21:17), dan ukurannya seribu dua ratus mil (seratus kali dua belas, 21:16). Dalam setiap aspeknya, Yerusalem Baru adalah kota yang terdiri dari bilangan dua belas.
Angka dua belas di sini bukan hasil dari enam ditambah enam, melainkan tiga kali empat. Ini bukan perkataan sembarangan atau tanpa dasar. Ini terlihat dari “empat” sisi kota itu yang masing-masing memiliki “tiga” pintu gerbang (21:13). Angka tiga menyatakan Allah Tritunggal. Sedangkan angka empat mewakili ciptaan Allah (empat makhluk ciptaan, 4:6).
Hari ini bilangan kita adalah tujuh (tiga ditambah empat), seperti dalam ketujuh gereja, ketujuh kaki dian. Tetapi dalam kekekalan, dalam Yerusalem Baru, bilangan kita akan menjadi dua belas (tiga kali empat). Inilah perbauran keilahian dengan keinsanian, Allah berbaur dengan manusia. Betapa menakjubkan! Perbauran ini adalah untuk kelengkapan rencanaAllah, kelengkapan administrasi ekonomi Allah. Jadi, 144.000 pemenang menunjukkan bahwa setiap pemenang adalah bagian dari kelengkapan administrasi Allah untuk merampungkan ekonomi (rencana)-Nya sampai kekal. Menjadi seorang pemenang sedemikian merupakan perkara besar.

Penerapan:
Kita perlu berlatih memiliki pengalaman yang khas terhadap Kristus, hingga di dalam roh timbul suara mendesau, menyanyi dan memuji Tuhan, lalu timbullah suatu musik yang manis dari suara yang mendesau ini. Jika kita tidak melatih diri kita sedemikian rupa pada hari ini, kelak kita tetap harus mempelajarinya.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, buatlah aku menjadi orang yang kaya akan pengalaman terhadap-Mu. Buatlah setiap peristiwa yang terjadi dalam hidupku menjadi kesempatan bagiku untuk mengalami segala ada-Mu. Tuhan Yesus, luapilah hatiku dengan puji-pujian terhadap-Mu.

No comments: