Hitstat

30 December 2005

Wahyu Volume 7 - Minggu 1 Jumat

Cawan 1 Dan Cawan 2
Wahyu 16:1
“Dan aku mendengar suara yang nyaring dari dalam Bait Suci berkata kepada ketujuh malaikat itu: ‘Pergilah dan tumpahkanlah ketujuh cawan murka Allah itu ke atas bumi.’”

Cawan pertama hingga cawan keenam mirip dengan malapetaka dari sangkakala pertama hingga sangkakala keenam, perbedaannya hanyalah pada tingkat kedahsyatan malapetaka tersebut. Ini mungkin disebabkan karena ketujuh cawan itu tercakup dalam sangkakala ketujuh, maka sepertinya malapetaka dari cawan-cawan itu adalah pengulangan dari melapetaka keenam sangkakala, hanya lebih serius.
Jika pada sangkakala pertama hanya pohon dan rumput yang tertimpa malapetaka, maka pada cawan pertama ini, manusia akan tertimpa malapetaka secara langsung. Allah menandai orang-orang yang memberontak kepada-Nya, yaitu orang-orang yang memiliki tanda dari binatang itu, dengan bisul yang ganas. Allah seolah-olah berkata, “Karena kalian memakai tanda musuh-Ku, binatang itu, Aku pun akan menaruh tanda pada diri kalian.”
“Dan malaikat yang kedua menumpahkan cawannya ke atas laut; maka airnya menjadi darah, seperti darah orang mati dan matilah segala yang bernyawa, yang hidup di dalam laut” (Why. 16:3). Inilah cawan kedua. Malapetaka ini pastilah membuat segala pelayaran terhenti. Selain itu, perusahaan pengalengan ikan atau semua industri yang berkaitan dengan laut sepenuhnya tutup.
Saudara saudari, kita tidak perlu menantikan hari itu, marilah kita bersama-sama mengejar untuk jadi pemenang hingga kita sudah terangkat sebelum hari itu.

Cawan 3 Sampai Dengan Cawan 6
Why. 16:8-12

Ayat 4 mengatakan, “Malaikat yang ketiga menumpahkan cawannya atas sungai-sungai dan mata-mata air, dan semuanya menjadi darah.”
Ayat 7, “Lalu aku mendengar mezbah itu berkata, ‘Ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, benar dan adil segala penghakiman-Mu.’” Ini adalah pujian yang berasal dari mezbah atas penghakiman Allah yang benar sifatnya dan adil prinsipnya terhadap wilayah Antikristus.
Ayat 8-9 mengatakan, “Malaikat yang keempat menumpahkan cawannya ke atas matahari, dan kepadanya diberi kuasa untuk menghanguskan manusia dengan api. Manusia dihanguskan oleh panas api yang dahsyat, dan mereka menghujat nama Allah yang berkuasa atas malapetaka-malapetaka itu dan mereka tidak bertobat untuk memuliakan Dia.” Manusia hanya memikirkan penderitaan mereka, tetapi tidak memikirkan sebabnya. Mereka tidak memperhatikan Injil Kekal yang diberitakan oleh malaikat.
Ayat 10-11 berkata, “Malaikat yang kelima menumpahkan cawannya ke atas takhta binatang itu dan kerajaannya menjadi gelap, dan mereka menggigit lidah mereka karena kesakitan, dan mereka menghujat Allah yang di surga karena kesakitan dan karena bisul mereka, tetapi mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan mereka.”
Ayat 12 melanjutkan, “Malaikat yang keenam menumpahkan cawannya ke atas sungai yang besar, Sungai Efrat, lalu keringlah airnya, supaya siaplah jalan bagi raja-raja yang datang dari sebelah timur.” Dalam 9:14-15 kita mengetahui bahwa keempat malaikat yang terikat pada sungai besar Efrat akan dilepaskan untuk menggerakkan raja-raja yang akan mengutus tentara-tentara mereka, dan 16:12 memberi tahu kita bahwa pada saat cawan keenam ditumpahkan, air Sungai Efrat akan menjadi kering sehingga raja-raja itu beserta tentara mereka bisa melewatinya.
Tidak pernah mau bertobat walaupun terkena cawan murka Allah, adalah salah satu ciri pengikut Antikristus. Kita sebagai kaum beriman, harus terlepas dari kebebalan ini, bahkan sebelum cawan murka Allah menimpa kita. Tiap hari kita harus memiliki pertobatan, perpalingan pikiran dari hal-hal yang di luar Allah kepada Allah dan kerajaan-Nya, pemerintahannya.

Penerapan:
Marilah kita mempersembahkan keluarga kita, pekerjaan atau usaha kita kepada Tuhan. Jangan biarkan ada satu usaha pun yang menjerat kita. Kita perlu ingat, bahwa semuanya itu kelak akan berlalu.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, dapatkan aku dan keluargaku bagi-Mu. Oh Tuhan, walaupun aku harus bekerja mencari nafkah, jangan biarkan pekerjaanku membuat aku menomor-duakan Engkau. Tuhan, jagalah terus hatiku agar tetap murni dan diduduki oleh-Mu semata.

No comments: