Hitstat

06 June 2008

Markus Volume 4 - Minggu 4 Sabtu

Jalan Naik Tahta (3) - Meneladani Tuhan
Markus 10:45
Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.

Ayat Bacaan: Mrk. 10:45

Menurut Markus 10:45, Tuhan datang untuk melayani manusia bahkan sampai pada titik memberikan diri-Nya sebagai tebusan. Tujuan kedatangan-Nya adalah untuk melayani manusia. Dalam pelayanan-Nya kepada manusia, terdapat suatu keperluan bagi-Nya untuk memberikan diri-Nya sebagai tebusan, dan memang itulah yang dilakukan-Nya. Menjadi tebusan adalah tindakan-Nya yang tertinggi dan perampungan akhir dari pelayanan-Nya kepada manusia. Tuhan tidak mengatakan bahwa Anak Manusia hanya datang sebagai tebusan. Ia mengatakan Anak Manusia datang untuk “melayani”. Ia tertarik pada manusia, dan Ia menganggap manusia mustika dan berharga untuk dikasihi dan dilayani. Ia melayani manusia sedemikian rupa sampai Ia memenuhi keperluan mereka melalui menjadi juruselamat mereka. Inilah sebabnya Ia memberikan diri-Nya sebagai tebusan.
Saudara saudari, pertama-tama kita harus mengasihi semua manusia agar kita dapat memimpin mereka kepada Tuhan. Kita tidak dapat menahan kasih kita sampai mereka menerima Tuhan atau sampai mereka menjadi saudara-saudara kita. Sungguh disayangkan, perkara ini adalah masalah kebanyakan orang; mereka kekurangan hal ini. Ini bukanlah jalan Tuhan. Ia lebih dahulu mengasihi, baru kemudian Ia memberikan hayat-Nya. Kita yang yang memberitakan tentang penebusan-Nya seharusnya juga mengasihi lebih dahulu baru kemudian memberitakan penebusan. Tuhan kita lebih dahulu melayani dan membelaskasihani orang lain sebelum memberikan diri-Nya sebagai tebusan. Dengan cara yang sama kita seharusnya berminat pada manusia, memandang mereka layak akan kasih dan kasih karunia kita, baru kita mengemukakan penebusan Tuhan kepada mereka.
Kalau kita tidak dapat merendahkan diri kita sampai titik terendah, maka kita tidak dapat melayani Allah. Kita harus dibawa sampai ke titik terendah; kita tidak boleh pernah merasa bahwa kita lebih baik daripada orang lain. Kita harus melihat bahwa semua manusia sama di pandangan Allah. Tuhan kita datang ke bumi bagi semua manusia. Oleh karena itu, kita seharusnya merendahkan diri kita juga.

No comments: