Hitstat

25 June 2008

Markus Volume 5 - Minggu 3 Kamis

Mengenal Kristus
Filipi 3:8
“Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia daripada semuanya. Karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus.”

Ayat Bacaan: Flp. 3:8; Mrk. 11:27 - 12:34; Kis. 19:4; Ef. 1:17

Dalam Markus 11:27–12:34 Tuhan Yesus ditanyai empat macam pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan ini mewakili berbagai aspek dari kebudayaan manusia – agama (Mrk. 11:27-33), politik (Mrk. 12:13-17), kepercayaan (Mrk. 12:18-27), dan penafsiran Alkitab (Mrk. 12:28-34). Namun, semua jenis pertanyaan ini mengabaikan Kristus. Karena itu melalui pertanyaan-Nya dalam Markus 12:35-37, Tuhan menunjukkan bahwa ahli Taurat mengenal Kristus hanya sebagai manusia. Mereka tidak menyadari bahwa Kristus, Mesias, juga adalah Tuhan Allah sendiri, mereka tidak mengenal bahwa Kristus adalah Allah dan Manusia sejati.
Ahli-ahli Taurat di sini seperti Paulus ketika masih dalam agama Yahudi. Walaupun dia memiliki pengetahuan yang sangat dalam dan unggul tentang hukum Taurat, namun dia tidak mengenal Kristus. Sampai pada suatu hari, ketika ia dalam perjalanan menuju Damsyik, Kristus menampakkan diri kepadanya, memanggilnya, dan berkata, “Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku?” (Kis. 9:4). Pertanyaan ini adalah pewahyuan diri Tuhan kepadanya sehingga ia bertobat. Matanya tercelik dan ia mulai nampak Kristus dan mengenal Dia. Itulah sebabnya, dalam Filipi 3:8 ia berkata, “Segala suatu kuanggap rugi karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku.” Dia menganggap bahwa pengenalan akan Kristus melebihi segala sesuatu. Pengenalan tersebut bahkan membuatnya rela meninggalkan segala sesuatu.
Saudara-saudari, bagaimana dengan kita hari ini? Seringkali sikap kita sangat bertolak belakang dengan sikap rasul Paulus. Kita sangat mudah menggantikan perkara rohani dengan perkara yang lain. Seringkali kita tidak membaca Alkitab, tidak menghampiri Tuhan di pagi hari, tidak berdoa, tidak menghadiri pertemuan ibadah, ataupun tidak menginjil, tetapi perasaan kita baik-baik saja. Mengapa bisa demikian? Ini semua karena kita kekurangan pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu saudara-saudari, kita perlu meneladani rasul Paulus yang meminta roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Kristus dengan benar (Ef. 1:17). Kita perlu dengan rendah hati berdoa di hadapan Allah, “Ya Allah, berilah aku roh hikmat dan wahyu. Aku mau mengenal Engkau dengan benar.”

No comments: