Hitstat

01 June 2008

Markus Volume 4 - Minggu 4 Senin

Ketetapan Allah atas Pernikahan
Markus 10:9
Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.

Ayat Bacaan: Mrk. 2:2-12; Ibr. 13:4

Kita perlu melihat bahwa pernikahan itu terhormat dan kudus, karena ditentukan untuk perkembangbiakan umat manusia bagi penggenapan tujuan Allah. Terpisah dari penciptaan manusia dan perkembangbiakan umat manusia melalui pernikahan, tidak akan ada penggenapan tujuan Allah. Kita perlu melihat pernikahan dengan sudut pandang ini. Jika kita melihat pernikahan dari sudut pandang ini, kita akan menghormati pernikahan. Kita akan menyadari bahwa pernikahan adalah perluasan umat manusia sehingga tujuan kekal Allah dapat terpenuhi.
Sejak kita berada pada jalan masuk menuju Kerajaan Allah, kita terutama perlu kokoh dalam pendirian kita mengenai pernikahan. Kita perlu menyadari bahwa sekali orang Kristen menikah, tidak seharusnya ada perceraian.
Menurut Markus 10:2-12, orang Farisi menanyai Tuhan Yesus, “Apakah seorang suami diperbolehkan menceraikan istrinya.” Dalam jawaban-Nya Tuhan mengatakan, “Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.” (Mrk. 10:9) Di sini kita melihat bahwa perceraian tidak hanya melawan hukum Allah; perceraian melawan diri Allah sendiri. Apa yang Allah persatukan dalam satu kuk tidak boleh dipisahkan oleh manusia.
Di satu pihak, pernikahan adalah suatu kebutuhan. Di pihak lain, kehidupan pernikahan itu sulit. Walaupun demikian, kita harus belajar untuk mengasihi kesulitan ini dan bahkan memperhatikannya dengan kasih sayang. Ini berarti bahwa kita seharusnya mengasihi pernikahan kita dan memperhatikannya baik-baik. Jika tidak, kita akan terhalang untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah.
Kita percaya bahwa Allah itu benar, dan kita juga percaya bahwa perkataan-Nya, Alkitab, juga benar. Karena itu, kita harus menghormati apa yang Tuhan katakan di dalam firman-Nya mengenai pernikahan. Adalah suatu hal yang serius jika kita tidak menangani hidup pernikahan kita dengan tepat. Gagal memperhatikan kehidupan pernikahan kita akan mencegah kita masuk ke dalam kerajaan. Ingatlah perkataan dalam Ibrani 13:4, “Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan.” Pernikahan adalah kudus, dan kita harus menghormatinya.

No comments: