Hitstat

10 July 2008

Markus Volume 6 - Minggu 1 Jumat

Untuk Apakah Pemborosan Ini?
Markus 14:4-5a
Tetapi beberapa orang menjadi gusar dan berkata seorang kepada yang lain: “Untuk apa pemborosan minyak narwastu ini? Sebab minyak ini dapat dijual tiga ratus dinar lebih dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin.”

Ayat Bacaan: Mrk. 14:3-7

Ketika minyak narwastu yang mahal dicurahkan ke atas kepala Tuhan, ada orang yang menjadi gusar. Pada mulanya mereka hanya mencela, kemudian bangkitlah amarah mereka kepada perempuan itu (Mrk. 14:3-5). Tetapi perempuan itu tidak menyisakan minyak itu dikarenakan orang lain marah kepadanya. Botol telah dipecahkan, dan minyak pun mengalir. Selamanya tidak ada korban yang telah diletakkan di atas mezbah boleh ditarik kembali. Karena perempuan ini demikian mengasihi Tuhan, maka ia memiliki keberanian melakukan itu tanpa menghiraukan celaan dan amarah orang lain.
Orang lain menganggap perbuatan perempuan itu sebagai suatu pemborosan, terlalu berlebihan. Bagi mereka cukup dengan minyak narwastu biasa, buat apa dengan minyak narwastu murni; cukup dengan minyak narwastu murni, tidak perlu ditaruh dalam botol pualam; botol pualam sudah cukup, mengapa memakai yang berharga tiga ratus dinar lebih? Mereka mencela dia, marah kepadanya. Mereka menganggap pengurapan dan persembahan itu adalah pemborosan, tetapi Tuhan malah berkata bahwa hal itu adalah suatu perbuatan yang baik, bukan pemborosan (Mrk. 14:6-7).
Yudas benar-benar seorang ahli ekonomi. Begitu ilmu ekonomi masuk ke dalam hati kita, kasih akan segera lenyap dari dalam hati kita. Yang diperhatikan kebanyakan orang sekarang ini ialah, jika kita berbuat begini, pasti akan lebih berhasil; jika kita berbuat begitu, pasti akan lebih efisien. Namun Tuhan akan bertanya, “Apakah perkara itu untuk-Ku?” Hari ini adalah satu-satunya waktu untuk kita menyatakan kasih kepada Tuhan. Hari ini, meskipun kita tidak melihat Tuhan, namun kita mengasihi Dia, inilah yang paling indah.
Ditinjau dari sudut ilmu ekonomi dunia, memang Yudas lebih bijak daripada perempuan itu, sebab minyak mahal itu dapat disedekahkan kepada orang miskin, cukup untuk membantu mereka beberapa bulan, lebih banyak orang akan beroleh manfaat. Yudas mementingkan kegunaan dan faedah yang nyata. Tetapi tujuan keselamatan bukanlah soal bagaimana membantu orang miskin, melainkan masalah hubungan kita dengan Kristus. Persoalannya bukan orang miskin mendapatkan bantuan apa, melainkan apakah Tuhan mendapatkan sesuatu?

No comments: