Hitstat

20 July 2008

Markus Volume 6 - Minggu 3 Senin

Memilih Kehendak Allah
Markus 14:36
Kata-Nya, “Ya Abba, ya Bapa, segala sesuatu mungkin bagi-Mu, ambillah cawan ini dari hadapan-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki.”

Ayat Bacaan: Mrk. 14:32-36; Kol. 3:1; Rm. 12:2

Setelah memperingatkan murid-murid bahwa mereka akan tersandung, Tuhan kemudian pergi bersama mereka ke suatu tempat bernama Getsemani (Mrk. 14:32). Di Getsemani Tuhan “mulai merasa sangat susah dan gelisah” (Mrk. 14:33). Dia berada dalam cengkeraman ketakutan yang menggentarkan saat menghadapi masa depan yang menakutkan.
Dalam ketakutan yang demikian Tuhan melakukan suatu pilihan yang paling besar dan penting. Pada waktu itu, Tuhan boleh berkata, “Aku tidak mau mati.” Tetapi Dia berkata, “Ya Abba, ya Bapa, segala sesuatu mungkin bagi-Mu, ambillah cawan ini dari hadapan-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki; melainkan apa yang Engkau kehendaki.” Meskipun Dia nampak bahwa cawan itu sangat menakutkan, tetapi Dia tidak berani dengan maksud diri sendiri memutuskan sesuatu. Dia secara khusus memilih kehendak Allah, dan secara khusus menolak kehendak yang bukan dari Allah. Jika Tuhan tidak memilih kehendak Allah, maka tidak akan ada salib, tidak akan ada penebusan.
Saudara-saudari, untuk bisa taat kita memerlukan kekuatan. Jika tidak ada Allah yang terlebih dulu memuaskan kita, apapun yang kita lakukan tidak akan berhasil. Setiap hari kita harus belajar mendekati Allah, setiap hari mendapatkan suplai surgawi dari firman-Nya, agar hari demi hari kita bisa memilih kehendak Allah dan menolak yang bukan kehendak-Nya. Pada hari-hari terakhir ini, pencobaan akan semakin banyak, bencana makin besar, tipu muslihat makin dalam. Jika sejak hari ini kita tidak tahu bagaimana menolak yang bukan kehendak-Nya, maka banyak hal akan menghalangi kita dalam mengikuti Tuhan.
Pada jaman ini, Iblis akan menawarkan banyak hal yang menarik dari dunia ini untuk menipu kita. Jika kita tidak secara tegas menolak, kita tidak akan bisa menjadi pemenang. Karena itu, mulai hari ini marilah kita memperhatikan perkara-perkara yang di atas (Kol. 3:1). Apa pun yang dibentangkan di depan kita, kita bisa secara tegas memilih atau menolaknya, karena kita memiliki suplai surgawi yakni firman Tuhan. Selain itu, firman Tuhan akan memperbaharui pikiran kita, sehingga kita dapat membedakan manakah kehendak Allah, apa yang baik, yang berkenan kepada Allah, dan yang sempurna (Rm. 12:2).

No comments: