Hitstat

05 July 2008

Markus Volume 6 - Minggu 1 Minggu

Dipersiapkan Sebagai Kurban Paskah
Markus 14:1
Hari raya Paskah dan hari raya Roti Tidak Beragi akan mulai dua hari lagi. Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mencari jalan untuk menangkap dan membunuh Yesus dengan tipu muslihat.

Ayat Bacaan: Mrk. 14:1; 1 Kor. 5:7; Kel. 12:3-6; Yoh. 12:1; Ibr. 9:22

Dua hari menjelang hari raya Paskah dan hari raya Roti Tidak Beragi, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat berunding guna mencari jalan untuk menangkap dan membunuh Yesus dengan tipu muslihat. Paskah adalah lambang dari Kristus (1 Kor. 5:7). Kristus adalah Domba Allah sehingga Allah dapat melewati kita, orang dosa, sebagaimana digambarkan dalam perlambangan oleh Paskah dalam Keluaran 12. Karena itu, penting sekali bagi Anak Domba Paskah dibunuh pada hari raya Paskah bagi penggenapannya.
Menurut perlambangan, domba Paskah harus diperiksa terlebih dahulu untuk memastikan kelayakannya selama empat hari menjelang perayaan Paskah (Kel. 12:3-6). Seturut dengan prinsip ini, sebelum penyaliban-Nya, Kristus datang ke Yerusalem pada saat terakhir, enam hari sebelum hari raya Paskah (Yoh. 12:1), dan diuji oleh pemimpin-pemimpin Yahudi. Namun ternyatalah bahwa tidak ada cacat yang ditemukan pada-Nya, dan Dia terbukti sempurna dan bersyarat menjadi Anak Domba Paskah bagi kita.
Kristus adalah Anak Domba Paskah kita yang tak bercacat. Tidak ada satu pun kesalahan atau cela dalam hidup-Nya. Namun cukupkah demikian? Tidak. Anak Domba ini harus dibunuh. Yang Allah kehendaki adalah anak domba yang tersembelih, bukan anak domba yang masih hidup. Demikian pula, Tuhan Yesus yang hidup tidak bisa menyelamatkan kita; hanya Tuhan Yesus yang telah mati yang bisa menyelamatkan kita. Setelah Dia dipaku dan mati di kayu salib, Dia baru bisa menebus kita.
Banyak orang mengatakan, “Yesus adalah teladan kita. Perilaku-Nya baik, budi pekerti-Nya pun baik, dan kekuatan-Nya besar.” Namun, tidak cukup demikian. Kebaikan-Nya tidak dapat menyelamatkan kita; sebaliknya malah akan menyatakan betapa berdosanya kita. Tujuan Yesus turun ke bumi bukan untuk menjadi teladan kita, agar kita dapat meniru Dia. Dia datang justru sebagai Anak Domba Allah untuk mati menggantikan kita yang berdosa, demi menggenapkan penebusan Allah. Jika Tuhan Yesus tidak mati, Dia tidak dapat menyelamatkan kita dari dosa. Hal ini sesuai dengan firman Allah, “Dan tanpa penumpahan darah, tidak ada pengampunan” (Ibr. 9:22).

No comments: