Hitstat

17 July 2008

Markus Volume 6 - Minggu 2 Jumat

Sikap yang Diperlukan Ketika Menikmati Perjamuan Tuhan
1 Korintus 11:27
Jadi siapa saja dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan.

Ayat Bacaan: 1 Kor. 11:17-30

Karena gereja telah merosot dan meninggalkan praktek yang tepat dari pengajaran para rasul sebermula, maka Roh Kudus melalui Alkitab mengajar kita untuk memperhatikan dengan cermat beberapa hal dalam pelaksanaan perjamuan Tuhan. Pertama, ketika kita berkumpul untuk menikmati perjamuan Tuhan, kita harus berada di dalam keesaan dengan kaum beriman yang lainnya, artinya tidak boleh ada perpecahan (1 Kor. 11:17-19). Kalau di antara kita yang berkumpul untuk menikmati perjamuan Tuhan ada perpecahan, saling bergolong-golongan, ada perselisihan, atau ada pertikaian, maka perjamuan itu tidak sesuai dengan sifat keesaan gereja, dan akan menyebabkan orang yang mengikutinya tidak mendapatkan kebaikan, tetapi keburukan. Oleh sebab itu, kita harus menguji diri sendiri dan menguji perhimpunan kita, apakah berada di dalam perpecahan atau tidak.
Kedua, saat kita makan dan minum perjamuan Tuhan, kita tidak boleh menganggapnya biasa, layaknya makan dan minum di rumah atau di restoran. Satu Korintus 11:27 memperingati kita, “Jadi, siapa saja dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan.” Kita tidak boleh menganggap perjamuan Tuhan sebagai makanan yang biasa. Kita harus menjaga sifat ilahi dari perjamuan Tuhan, menghormati makna perjamuan Tuhan yang agung. Kalau tidak, apa yang kita lakukan akan kehilangan maknanya, sia-sia, tidak saja tidak mendatangkan kebaikan, melainkan mendatangkan keburukan bagi kita.
Jadi, siapa saja yang mengadakan perpecahan dan menganggap biasa perjamuan Tuhan, tidak layak ikut perjamuan Tuhan. Kalau orang yang demikian memaksakan diri untuk menghadiri perjamuan Tuhan, maka ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan (1 Kor. 11:27). Kita tidak boleh berbuat demikian!
Kaum beriman di Korintus, karena tidak menguji diri sendiri, juga dengan cara yang tidak layak makan roti dan minum cawan Tuhan, mereka akhirnya mengalami pendisiplinan Allah. Di antara mereka banyak yang kemudian menjadi lemah dan sakit, dan tidak sedikit yang meninggal (1 Kor. 11:30). Oleh sebab itu, hal ini seharusnya menjadi peringatan yang serius bagi kita!

No comments: