Hitstat

22 July 2008

Markus Volume 6 - Minggu 3 Rabu

Berjaga-jagalah dan Berdoalah
Markus 14:38
Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah.

Ayat Bacaan: Mrk. 14:37-38; Ef.6:18

Mengapa setelah Tuhan Yesus mendirikan perjamuan malam-Nya, Dia memperingatkan murid-murid akan ketersandungan mereka dan menyuruh mereka berdoa dan berjaga-jaga? Alasannya adalah kapan kala Tuhan mewahyukan sesuatu mengenai diri-Nya, Dia akan menyingkapkan keadaan kita yang sesungguhnya. Dalam taman Getsemani, Tuhan mendatangi murid-murid-Nya dan mendapati mereka sedang tidur. Lalu Dia berkata kepada Petrus, “Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga satu jam saja? Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah” (Mrk. 14:37-38, Tl.). Berjaga-jaga dan berdoa adalah prinsip yang sangat kuat dalam kehidupan kristiani agar kita jangan jatuh ke dalam pencobaan.
Hari ini kita hidup di dunia, banyak perkara datang mencobai kita. Banyak hal dipakai oleh Iblis untuk membawa kita masuk ke dalam perangkapnya. Baik dalam perkara makanan, pakaian, pekerjaan, harta, pernikahan, dan sebagainya, Iblis selalu mencari kesempatan untuk menggoda kita. Jika kita ingin terhindar dari godaanya, tidak ada jalan lain selain harus berdoa. Dalam perkara apa saja, baik besar maupun kecil, kita harus berdoa. Dalam hal berteman, menjalani hidup pernikahan, memakai uang, bekerja, atau dalam hal membina hubungan keluarga, kita harus banyak berdoa, harus baik-baik mencari kehendak Allah, bertanya kepada Allah, apakah perkara ini boleh dilakukan atau tidak, harus bagaimana melakukan, harus melakukan sampai taraf apa. Doa yang demikian akan menyelamatkan kita dari godaan Iblis.
Pada zaman dahulu, ketika di lautan ada kabut tebal menghalangi pandangan, seringkali kapal-kapal besar membunyikan klakson panjang demi keamanan pelayaran. Kalau tidak membunyikan klakson, dapat dipastikan bahwa kapal-kapal itu berada dalam bahaya. Hari ini kita sedang berlayar di “lautan” dunia yang luas, sering menghadapi kabut yang membuat kita kehilangan arah. Pada saat demikian, kita perlu berdoa, membunyikan “klakson” kita, supaya terhindar dari bahaya dan mengetahui harus mengarah ke mana. Saudara saudari, kiranya di dalam gereja, kita menjadi orang yang berjaga-jaga dan berdoa senantiasa!

No comments: