Hitstat

18 September 2008

Markus Volume 8 - Minggu 3 Jumat

Jalan yang Kaya untuk Masuk Kerajaan Kekal
2 Petrus 1:11
Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.

Ayat Bacaan: Yoh. 3:5; 1 Ptr. 1:3-11

Uuntuk masuk ke dalam Kerajaan Allah yang hari ini, seseorang cukup dilahirkan kembali dari air dan Roh (Yoh. 3:5). Namun, untuk masuk ke dalam manifestasi Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus pada jaman yang akan datang, kita memerlukan jalan masuk yang lebih kaya. Jalan masuk yang lebih kaya ini merupakan perkembangan dari Kristus sebagai benih di dalam kita, seperti yang disebutkan dalam surat Dua Petrus 1:3-10. Jalan ini meliputi hayat ilahi, kesalehan, pengenalan akan Allah, dan janji-janji yang berharga. Oleh sebab itu, kita perlu sungguh-sungguh berusaha dengan rajin menambahkan kepada iman kita kebajikan, pengetahuan, penguasaan diri, ketekunan, kesalehan, kasih persaudaraan, dan kasih ilahi (2 Ptr. 1:5-7). Jika kita demikian mengejar dan memiliki butir-butir di atas, barulah kita memiliki jalan masuk yang limpah ke dalam Kerajaan kekal (2 Ptr. 1:11).
Kemalasan merupakan penghalang terbesar bagi kita untuk masuk ke dalam Kerajaan kekal. Orang yang malas, dalam pandangan Tuhan tidak berguna. Tuhan mencela hamba yang malas. Malas berarti tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Orang semacam ini, tidak bisa menumbuhkan dan mengembangkan Kristus. Akibatnya, ia tidak akan memiliki jalan untuk masuk ke dalam Kerajaan kekal. Itulah sebabnya Paulus menasihati kita “harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan...” (adding all diligence, RcV). Perkataan ini menunjukkan bahwa Paulus menghendaki kita rajin.
Dua Petrus 1:8 mengatakan, “Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat (tidak malas) dan berhasil (berbuah).” Kita mungkin tidak malas, tetapi tidak berbuah. Untuk berbuah perlu banyak pertumbuhan dalam hayat dan lebih banyak suplai hayat. Oleh sebab itu, janganlah kita merasa sudah cukup rohani, sudah puas dengan pertumbuhan kita. Kalau kita bercermin pada butir-butir dalam 2 Petrus 1:5-7, kita akan mengakui bahwa pertumbuhan dan perkembangan Kristus di dalam kita masih sangat kurang. Kita perlu rajin, berusaha lebih keras lagi dalam mengejar Kristus, menikmati Dia sebagai suplai hayat kita. Kalau tidak demikian, kita tidak mungkin beroleh jalan masuk ke dalam Kerajaan kekal.

No comments: