Hitstat

21 September 2008

Markus Volume 8 - Minggu 4 Senin

Dua Aspek Roh itu dalam Pengalaman Kita
Kisah Para Rasul 4:31
Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.

Ayat Bacaan: Yoh. 7:37-39: Luk. 24:49; Kis. 2:38

Tuhan yang seharusnya kita nikmati setiap hari tidak lagi hanya berada di sorga. Ia telah melewati suatu proses yang besar untuk menjadi Roh pemberi hayat. Sebagai Roh yang sedemikian, Dia dapat datang untuk berhuni di dalam roh kita dan memberikan hayat kepada kita. Hayat yang Ia berikan adalah hayat Allah sendiri. Sebagai Roh hayat di dalam batin kita, Tuhan seperti air yang menyegarkan, menguatkan dan memenuhi kita dengan hayat batini (Yoh. 7:37-39).
Sebagai Roh itu, Tuhan pun ibarat pakaian yang bisa kita kenakan (Luk. 24:49). Pakaian menunjukkan kuasa dan kekuasaan. Bila seseorang polisi sedang menjalankan tugas resmi, ia harus memakai pakaian seragam. Jika seorang polisi lalu lintas berdiri di tepi jalan raya dengan pakaian biasa, tidak mengenakan seragamnya, maka tak seorang pun menyadari bahwa ia adalah polisi. Maka ia pun “kehilangan” kekuasaannya. Tetapi jika kita melihat seorang polisi dengan pakaian seragam, ketika kita mengendarai mobil, kita akan berhati-hati. Bila ia mengenakan seragamnya, berarti ia mengenakan kekuasaan. Roh Kudus di batin kita berfungsi sebagai suplai hayat, sedangkan Roh Kudus di luar kita adalah seragam kekuasaan. Ketika kita mengenakan-Nya, kita akan memiliki kekuasaan yang tertinggi dalam alam semesta ini.
Ada orang Kristen yang dipenuhi dalam batin, tetapi tanpa “seragam” kuasa, dan ada lagi yang hanya mengenakan “seragam”, tetapi batinnya kosong dan lapar. Kita perlu keduanya, yaitu dipenuhi di batin dan diperlengkapi di luar. Kita perlu Roh Kudus sebagai hayat “di dalam” kita, kita pun perlu Roh Kudus sebagai kuat kuasa “di atas” kita. Kedua aspek ini adalah untuk perampungan kehendak kekal Allah yakni pembangunan Tubuh Kristus (Kis. 4:31).
Bagaimanakah agar kita dapat dipenuhi oleh Tuhan sebagai Roh itu hingga meluap? Pengakuan dosa yang tuntas (Kis. 2:38). Saat kita datang kepada Tuhan, kita akan memiliki suatu perasaan yang dalam bahwa kita bersalah dalam perkara tertentu. Begitu kita mengaku, perkara lain mungkin muncul. Mengaku lagi, yang ketiga akan muncul, dan demikian seterusnya. Pengakuan dosa yang tuntas demikian akan membuat kita dipenuhi dengan Roh itu.

No comments: