Hitstat

05 March 2009

Lukas Volume 6 - Minggu 3 Jumat

Menang Atas Ujian Kedua dan Ujian Ketiga
Lukas 20:25
Lalu kata Yesus kepada mereka: “Kalau begitu berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!”

Ayat Bacaan: Luk.20:20-36

Ujian berikutnya yang Tuhan hadapi adalah pertanyaan tentang boleh tidaknya membayar pajak kepada Kaisar dan tentang kebangkitan. Berkenaan dengan masalah boleh tidaknya membayar pajak kepada Kaisar yang diajukan oleh orang-orang Farisi dan Herodian, Tuhan menjawab, “Tunjukkanlah kepada-Ku suatu dinar; gambar dan tulisan siapakah ada padanya?” Jawab mereka: “Gambar dan tulisan Kaisar.” Lalu kata Yesus kepada mereka: “Kalau begitu berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!”(Luk. 20:24-25)
Memberikan kepada Kaisar apa yang wajib diberikan kepada Kaisar adalah membayar upeti kepada Kaisar menurut peraturan pemerintahannya. Memberikan kepada Allah apa yang wajib diberikan kepada Allah adalah membayar setengah syikal kepada Allah menurut Keluaran 30:11-16 dan mempersembahkan semua perpuluhan kepada Allah menurut hukum Allah. Dalam Lukas 20:20-26 kita nampak dua standar moralitas yang sama sekali berbeda. Orang-orang Farisi dan para pendukung Herodes itu hina, tidak jujur, dan licik. Tetapi Manusia-Penyelamat ini tulus, terus terang, jujur, dan bijaksana.
Tuhan menjawab pertanyaan orang-orang Saduki tentang kebangkitan, “Orang-orang dunia ini kawin dan dikawinkan, tetapi mereka yang dianggap layak untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati,...Sebab mereka tidak dapat mati lagi; mereka sama seperti malaikat-malaikat dan mereka adalah anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan” (Luk. 20:34-36). Orang-orang Saduki itu tidak pernah membayangkan bahwa akan ada satu zaman, yaitu zaman kebangkitan.
Dalam jawaban Tuhan kepada orang-orang Saduki kita nampak hikmat-Nya bukan hanya dalam menjawab pertanyaan licik mereka, tetapi juga dalam memahami kedalaman dari firman Allah. Untuk memahami kedalaman gelar ilahi ini diperlukan hikmat. Manusia-Penyelamat ini pasti sangat mengenal firman Allah. Tidak seperti orang-orang Saduki, yang sangat dangkal, Tuhan memiliki hikmat untuk menembus ke dalam lubuk dari firman kudus.

No comments: