Hitstat

21 March 2009

Lukas Volume 7 - Minggu 2 Minggu

Tuhan Yesus Mengajarkan Perihal Kerendahan Hati
Lukas 22:26
Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan.

Ayat Bacaan: Luk. 22:24-30

Dalam Lukas 22:24-30 Manusia-Penyelamat mengajar murid-murid tentang kerendahan hati. Lukas 22:24 mengatakan, “Terjadilah juga pertengkaran di antara murid-murid Yesus, siapakah yang dapat dianggap terbesar di antara mereka.” Bahasa Yunani yang diterjemahkan “pertengkaran” menandakan adanya suatu perselisihan. Murid-murid tidak memiliki hati atau telinga untuk memperhatikan apa yang sedang Tuhan katakan. Sewaktu Tuhan membicarakan tentang tubuh dan darah-Nya, tentang kematian-Nya, mereka malah memperbincangkan tentang siapakah yang terbesar di antara mereka. Perbincangan yang sia-sia ini akhirnya menimbulkan pertengkaran di antara mereka. Ini membuktikan bahwa murid-murid Tuhan masih penuh dengan ego, kurang kerendahan hati.
Bagaimanakah reaksi Tuhan terhadap murid-murid-Nya? Dalam Lukas 22:25-26 Tuhan berkata kepada mereka, “Raja-raja bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka dan orang-orang yang menjalankan kuasa atas mereka disebut pelindung-pelindung. Tetapi kamu janganlah demikian. Yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi seperti yang paling muda dan pemimpin menjadi seperti pelayan. Firman Tuhan mengenai pelayanan ini mutlak bertentangan dengan pemikiran ego alamiah. Selanjutnya berkata, “Kamulah yang tetap tinggal bersama-sama dengan Aku dalam segala pencobaan yang Aku alami” (Luk. 22:28). Di sini Tuhan seolah-olah berkata, “Jangan memikirkan tentang takhta — pikirkanlah pencobaan-Ku. Aku akan disalibkan. Kalian perlu melupakan tentang kebesaran dan ingatlah bahwa kalian sekarang bersama-sama dengan Aku dalam pencobaan-Ku, dalam penderitaan-Ku.”
Memang suatu hari kelak kerajaan dan takhta akan dianugerahkan kepada murid-murid (Luk. 22:29-30), namun hari ini bukan saatnya memikirkan tentang takhta dan siapa yang terbesar. Tuhan ingin saat ini kita memperhatikan kerajaan-Nya, memperhatikan Yobel, melayani saudara seiman. Kalau hari ini kita memikirkan kedudukan, jabatan, atau kekuasaan di antara kaum beriman, alangkah kelirunya kita. Hari ini yang Tuhan inginkan adalah kita menjadi pelayan dari semua, berjerih lelah demi kerajaan, dan menikmati realitas Yobel.

No comments: