Hitstat

27 March 2009

Lukas Volume 7 - Minggu 2 Sabtu

Dihakimi oleh Penguasa-penguasa Romawi
Lukas 23:3-4
Pilatus bertanya kepada-Nya: “Engkaukah raja orang Yahudi?” Jawab Yesus: “Engkau sendiri mengatakannya.” Kata Pilatus kepada imam-imam kepala dan seluruh orang banyak itu: “Aku tidak mendapati kesalahan apapun pada orang ini.”

Ayat Bacaan: Luk. 23:1-23; Yes. 53:7; Mrk. 10:45

Ketika para anggota Mahkamah Agama Yahudi sadar bahwa mereka tidak memiliki wewenang untuk menghukum seseorang, maka para pemimpin agama Yahudi menyerahkan Manusia Penyelamat kepada Pilatus: “Lalu bangkitlah seluruh sidang itu dan Yesus dibawa menghadap Pilatus” (Luk. 23:1). Pilatus adalah seorang hakim Romawi, wakil Kaisar. Namun, Pilatus tidak menemukan kesalahan apapun pada Yesus (Luk. 23:4). Ini adalah bukti betapa sempurnanya kehidupan Yesus di bumi.
Di bawah kedaulatan Allah, Manusia-Penyelamat bukan hanya dihakimi oleh para pemimpin Yahudi seperti seekor domba di hadapan orang-orang yang menyembelihnya (Yes. 53:7), tetapi juga oleh gubernur Romawi seperti seorang penjahat di hadapan para pendakwa. Dia dihakimi dengan cara demikian supaya Dia dapat mati untuk menyelamatkan orang-orang dosa dengan nyawa-Nya sebagai suatu tebusan (Mrk. 10:45), bukan hanya bagi orang-orang Yahudi yang diwakili oleh para pemimpin Yahudi, tetapi juga bagi bangsa bukan Yahudi, yang diwakili oleh gubernur Romawi.
Meskipun Pilatus mengatakan bahwa Yesus tidak bersalah, para pemimpin Yahudi tetap mendesak agar Dia tetap dihukum. Karena Pilatus tidak ingin melukai orang Yahudi, maka ia bertindak dengan licik dengan menyerahkan Yesus kepada Herodes. Namun, Herodes juga tidak menemukan kesalahan apa pun pada diri Yesus dan ia kemudian menyerahkan Yesus kembali kepada Pilatus. Keadaan ini sebenarnya juga berada di bawah kedaulatan Tuhan agar terbukti bahwa Manusia Penyelamat dibenarkan dalam kesempurnaan insani-Nya, dengan segala kemuliaan ilahi-Nya yang melampaui segala sesuatu. Ini juga adalah bukti terkuat bahwa Dia sepenuhnya layak menjadi pengganti kita, orang-orang dosa, sebagaimana Dia ditetapkan untuk mati bagi kita.
Ketika diumumkan oleh Pilatus bahwa di atas diri Yesus tidak didapati suatu kesalahan yang setimpal dengan hukuman mati, mereka tetap memaksa supaya Dia dihukum mati (Luk. 23:14-15). Mereka berteriak bersama-sama, “Enyahkanlah Dia, lepaskanlah Barabas bagi kami!” (Luk. 23:18), dan akhirnya mereka menang dengan teriakan mereka (Luk. 23:23).

No comments: